Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Ejek Veteran Perang AS, Trump juga Tuntut Reporter Fox News Dipecat

Kompas.com - 06/09/2020, 13:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuntut agar Fox News memecat seorang reporter di desk keamanan nasional, akibat mengonfirmasi klaim bahwa Trump mengejek veteran perang AS.

Trump mendapat kecaman setelah majalah The Atlantic melaporkan, ia menyebut marinir yang gugur dalam Perang Dunia I sebagai "pecundang".

Perkataan itu konon diucapkan Trump pada November 2018 saat kunjungannya ke Perancis tapi agendanya di pemakaman militer AS batal.

Baca juga: Trump Diklaim Sebut Marinir AS yang Gugur di Perang Dunia I Pecundang

Dalam keterangan resmi AS, dikatakan kunjungan itu batal karena cuaca buruk.

Koresponden Fox News Jennifer Griffin mengatakan, dua mantan pejabat pemerintah sudah mengonfirmasi kepadanya bahwa presiden "tidak mau berangkat untuk menghormati korban perang Amerika" di pemakaman Aisne-Marne di luar Paris.

Keterangan itu menyiratkan bahwa alasan pembatalan sebenarnya bukan faktor cuaca.

Seorang pejabat juga diklaim mengatakan kepadanya, bahwa Trump memakai kata "pecundang" untuk merendahkan militer, tetapi dalam konteks yang berbeda dengan Perang Vietnam.

Baca juga: Disebut Ejek Tentara yang Gugur dalam Perang, Trump Ngamuk

"Saat Presiden berbicara tentang Perang Vietnam dia berkata, 'Itu perang yang bodoh. Siapa pun yang tewas adalah pecundang'," kata Griffin mengutip pejabat yang tak disebut namanya itu.

"Itu adalah kelemahan karakter Presiden. Dia tidak mengerti kenapa seseorang mati untuk negaranya, tidak sepadan," lanjut sumber itu dikutip dari AFP Minggu (6/9/2020).

Trump kemudian nge-twit pada Jumat malam (4/9/2020) dengan nada marah-marah.

"Jennifer Griffin harus dipecat karena laporan semacam ini. Jangan pernah menelepon kami untuk berkomentar. @FoxNews sudah hilang!"

Trump juga dengan penuh amarah membela dirinya sendiri dari klaim yang dilontarkan The Atlantic, dengan berkicau dan me-retweet unggahan yang menyebutnya "berita palsu".

Dia menyebut Jeffrey Goldberg editor-in-chief majalah yang menulis artikel itu sebagai "orang yang tidak bertanggung jawab".

Fox News yang dikenal akrab dengan Trump, mendapat kritik dari publik karena dianggap mengesampingkan laporan Griffin dalam pemberitaan kasus ini.

Baca juga: Saya Tak Percaya Kemanjuran Vaksin Corona yang Dijanjikan Trump

Di halaman depannya pada Sabtu (5/9/2020) media yang berbasis di New York itu memasang judul, "Sumber-sumber membantah klaim bahwa Trump membatalkan kunjungan ke pemakaman militer karena penghinaan terhadap para veteran yang tewas."

Beberapa rekan Griffin di Fox secara terbuka membelanya di Twitter, termasuk anggota Kongres dari Partai Republik Adam Kinzinger yang menyebutnya "pas dan berani".

"Saya tegaskan kepada Anda sumber saya tak dapat disangkal," kata Griffin pada Sabtu (5/9/2020).

"Sumber saya tidak anonim bagi saya dan saya ragu mereka yang anonim bagi presiden."

Tepat sebelum The Atlantic menerbitkan ceritanya, sebuah jajak pendapat oleh Military Times dan Syracuse University Insitute for Veterans and Military Families menemukan, hanya 37,4 persen personel aktif yang mendukung Trump terpilih lagi, sedangka 43,1 persen mendukung Joe Biden.

Baca juga: Trump Tegaskan Koran Militer Stars and Stripes Tak Akan Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com