Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Sanggup Bertahan di Es Selama 2,5 Jam, Bagaimana Rasanya?

Kompas.com - 06/09/2020, 13:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MELK, KOMPAS.com - Seorang pria dari AustriaJosef Koeberl, sanggup bertahan di dalam es selama 2 jam 30 menit dan 57 detik dan mengklaim sebagai manusia terlama yang dapat bertahan di es di dunia.

Dia direndam balok-balok es berukuran kecil mulai dari ujung kaki hingga bahunya di dalam tabung kaca sebagaimana dilansir dari Associated Press, Sabtu (5/9/2020).

Koeberl tidak mengenakan apa pun selain celana renang ketika direndam oleh balok-balok es berukuran kecil seberat 200 kilogram tersebut.

Selama direndam es, dia mengaku merasakan "gelombang kesakitan" karena berada dalam suhu beku.

Baca juga: Langgar Jam Malam untuk Cegah Virus Corona, Presiden Austria Minta Maaf

Untuk mengalahkan rasa sakit itu, Koeberl mengaku mengalihkannya dengan fokus pada perasaan yang positif.

"Aku melawan rasa sakit dengan membayangkan perasaan yang positif, sehingga aku bisa mengurangi gelombang kesakitan. Itulah kenapa aku bisa bertahan," kata Koeberl.

Sebelumnya, pada 2019, Koeberl juga melakukan aksi serupa dengan bertahan di dalam es selama 30 menit di alun-alun Kota Melk, Austria.

Sehingga, aksinya saat ini mengalahkan rekor yang ia pecahkan sendiri.

Baca juga: Ribuan Warga Austria Unduh Aplikasi Pelacak Virus Corona

Aksi Koeberl tersebut mengundang rasa penasaran warga sehingga dia disaksikan oleh segelintir orang di mana dia terendam es di dalam tabung kaca.

Ketika dia keluar dari es, Koeberl mengaku sinar matahari yang menyinari punggungnya terasa "sangat hebat".

Dia mengaku tidak kapok untuk kembali melakukan aksi serupa dan mengalahkan rekornya sendiri.

Baca juga: Para Ilmuwan di Rusia Temukan Badak Berbulu Generasi Terakhir di Perut Anjing Purba Zaman Es

Halaman:

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com