Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Bersiap Menuju Normal Baru dengan 4 Fase Ini

Kompas.com - 03/07/2021, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber ABC

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia telah menyetujui rencana 4 tahap menuju normal baru dalam menangani Covid-19, hingga nantinya akan memperlakukan virus ini sama seperti perlakuan terhadap virus flu.

Usai rapat Kabinet Nasional pada Jumat (2/07/2021), Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan 4 langkah ini bertujuan agar Australia mulai memperlakukan Covid-19 sama "seperti flu".

Artinya, Pemerintah Australia akan mengalihkan fokus dari yang sekarang mengumumkan jumlah kasus, menjadi lebih fokus ke tingkat rawat inap dan kematian, saat lebih sedikit warganya yang menunjukkan gejala ringan Covid-19, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Demi Libur Sekolah, Para Murid di Inggris Gunakan Trik untuk dapat Hasil Positif Palsu Covid-19

Sebelumnya, Pemerintah Singapura juga sudah mengumumkan rencananya untuk mengalihkan fokus mereka dan mulai memperlakukan Covid-19 sama seperti memperlakuan virus flu biasa.

Untuk bisa mencapai kondisi tanpa harus lockdown setiap ada wabah penularan baru, warga Australia perlu segera merampungkan program vaksinasi Covid-19, meski pemerintah Australia belum menyetujui berapa kali suntikan vaksin yang diperlukan.

Berikut ini informasi yang diperoleh ABC tentang rancangan 4 fase yang dimaksud pemerintah Australia:

Fase 1: yang sedang dijalani

Australia sedang berada di posisi ini, yakni baru sebagian warga yang divaksinasi, dan penanganan wabah baru masih bergantung pada memberlakukan aturan ketat, seperti lockdown, yang berdampak pada semua orang ikut mengendalikan, menahan, dan menekan wabah COVID-19.

Namun, ada sejumlah perubahan yang akan dilakukan, meliputi pertama, mengurangi jumlah kedatangan internasional hingga 50 persen menjadi 3.085 orang per minggu. 

Kedua, meningkatkan penerbangan ke Australia yang difasilitasi pemerintah. Ketiga, bereksperimen dengan model karantina alternatif, seperti karantina di rumah 7 hari bagi pendatang yang telah divaksinasi.

Keempat, mengembangkan digital untuk memverifikasi status vaksinasi seseorang

PM Morrison mengatakan lockdown hanya akan dilakukan sebagai "upaya terakhir" pada fase ini.

Baca juga: 7 Alasan Singapura Berani Hidup Bersama Covid-19, Tidak Semua Negara Bisa Tiru

Bagaimana langkah menuju ke fase kedua?

Hal penting untuk bisa kembali normal dari pandemi Covid-19, yaitu mengetahui kapan harus berpindah dari satu fase ke fase berikutnya.

Langkah ke fase kedua akan bergantung pada tingkat vaksinasi Covid-19.

Hal ini mengisyaratkan bahwa pelonggaran pembatasan sosial dan hidup pasca-Covid-19 secara langsung terkait dengan pilihan mereka untuk divaksinasi.

Pejabat tertinggi bidang medis di Australia, Profesor Paul Kelly, telah diberi mandat untuk bekerja dengan para ahli di Institut Doherty untuk menetapkan ambang batas vaksinasi Covid-19 pada setiap tahapan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com