Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Bersiap Menuju Normal Baru dengan 4 Fase Ini

Kompas.com - 03/07/2021, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber ABC

"Hal itu tidak akan didasarkan pada opini perorangan. Atau aliran politik mereka. Ini akan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah," ujar PM Morrison.

Meski tidak memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke fase 2 atau fase berikutnya, tetapi PM Morrison berharap "kita akan memasuki fase kedua tahun depan".

Hingga kemarin, 7,9 persen warga Australia telah menerima 2 kali suntikan vaksin Covid-19, dan 29,6 persen penduduk telah menerima setidaknya satu kali suntikan.

Baca juga: Menkes Singapura: Covid-19 Akan seperti Flu Biasa, Masker dan Vaksin Kunci Utama

Fase2: jumlah kasus tak lagi jadi fokus

Morrison menjelaskan pada fase 2 pemerintah akan mengubah fokus penanganan Covid-19 dari mencegah dan menekan penularan menjadi "pengurangan kematian, sakit parah dan perawatan" orang yang terkena virus.

Ia menyebutkan tolok ukur untuk fase 2 dan seterusnya belum dirampungkan saat ini, namun kemungkinan mencakup:

Pertama, Pelonggaran pembatasan sosial, seperti lockdown dan perbatasan negara bagi mereka yang telah divaksinasi. Kedua, lockdown hanya akan dilakukan untuk mencegah terjadinya perawatan dan kematian dalam situasi ekstrem.

Ketiga, meningkatkan jumlah kedatangan internasional termasuk bagi mereka yang telah divaksinasi. Keempapt, jumlah kedatangan internasional bagi mahasiswa asing dan pemegang visa ekonomi.

Kelima, pengaturan model karantina baru. Keenam, melaksanakan atau mempersiapkan percepatan vaksinasi Covid-19.

Alasan utama untuk mengubah fokus pada fase 2 ini, yaitu meski orang yang telah divaksinasi tetap tertular Covid-19, mereka tidak akan mengalami sakit parah.

Baca juga: Hidup Bersama Covid-19, Warga Singapura Mungkin Bisa ke Luar Negeri Lagi Akhir 2021

Fase 3: tak ada lagi lockdown

Pada fase inilah, menurut Morrison, Australia akan memperlakukan Covid-19 sama seperti memperlakukan flu musiman yang selama ini terjadi.

"Artinya tidak ada lagi lockdown," ucapnya.

Kemungkinan langkah-langkah yang diberlakukan pada fase 3, yaitu:

Pertama, tak ada lockdown. Kedua, percepatan vaksinasi Covid-19 terus berjalan.

Ketiga, mengecualikan orang yang telah divaksinasi dari pembatasan-pembatasan lokal. Keempat, menghapuskan kuota jumlah kedatangan internasional.

Kelima, memperbolehkan orang yang telah divaksinasi untuk meninggalkan Australia. Keenam, memperluas koridor perjalanan dengan negara lain

Fase 4: kembali ke kenormalan

Morrison menyebut fase terakhir ini sebagai "kembali ke kenormalan", meski masih ada sisa-sisa pandemi Covid-19.

Ia memberikan contoh, hanya orang yang telah divaksinasi Covid-19 yang akan dikecualikan dari ketentuan karantina.

Namun untuk mencapai fase 4, semuanya tergantung pada kesiapan warga untuk divaksinasi.

"Bila Anda divaksinasi, Anda dapat mengubah cara kita hidup sebagai sebuah bangsa. Anda dapat mengubah cara kita hidup di Australia," ujar PM Scott Morrison.

Baca juga: New Normal Singapura: Gejala Ringan Covid-19 Cukup Isoman di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com