Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi SAS Inggris di Sierra Leone Berhasil karena Secarik Kertas

Kompas.com - 30/06/2021, 09:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Pada Agustus 2000, satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB atau UNAMSIL bertugas di Sierra Leone, Afrika Barat.

Mereka tak pernah mengira bahwa perjalanan ke sana akan menjadi hari-hari yang tak akan pernah terlupakan selamanya.

Ini karena tak lama setelah mendarat, pasukan ini langsung ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan nama West Side Boys.

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu dibawa masuk ke tengah hutan, yang jadi markas penculik.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: SAS (Inggris)

Mereka ditawan dalam bangunan yang dijaga ketat. Pilihannya hanya dua: Pemerintah Inggris harus segera membayar uang tebusan, atau ditembak mati.

Namun, utusan pasukan ternyata masih bisa melakukan sedikit negosiasi. Mereka pun menemui kelima sandera.

Tentu cerita ini tak akan seru kalau tak ada "aksi" yang mengiringinya.

Salah satu sandera secara diam-diam memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen.

Di dalamnya berisi gambaran dan situasi markas milisi. Kertas ini berhasil diselipkan pada utusan yang datang.

Baca juga: Berusaha Bunuh Pasukan SAS Inggris, ISIS Pasang Bom Bunuh Diri di Bra

Tentu sudah bisa ditebak, secarik kertas itu bisa memicu bencana bagi West Side Boys yang malang.

Operasi berbekal secarik kertas pun langsung digodok. Dengan nama sandi Operation Barras,
terjunlah pasukan elite SAS dan pasukan terjun payung 1st Batallion Parachute Regimen.

Tim lain dari SAS juga meluncur ke Sierra Leone memakai speedboat. Semua tim mengepung hutan, lantas bersiap melakukan serangan.

Serbuan pun dilakukan menggunakan sejumlah heli Chinook pada dini hari, saat para penculik sedang dalam kondisi tidak siap.

Baca juga: Lawan Taliban dengan Palu: Kisah Pasukan SAS Inggris di Afghanistan

Kontak senjata di hutan belantara. Desing peluru di tengah rerimbunan sendu. Pasukan Inggris melawan penculik sadis.

Lima sandera pun akhirnya selamat dalam operasi luar biasa ini.

Dalam pertempuran sengit melawan sekitar 300 milisi bersenjata, hanya satu personel pasukan Inggris yang gugur tertembus peluru AK-47.

Sebenarnya, para penculik akan membunuh dengan segera para sandera. Namun, urusan kecepatan dan ketelitian memang sudah jadi keahlian pasukan SAS.

Sebelum darah para sandera menetes, peluru sudah bersarang terlebih dulu di badan para penculiknya.

Baca juga: SAS Inggris dan Navy SEALS Bantu Redakan Serangan Teror di Nairobi

"Who Dares Wins". Siapa yang berani, pasti menang. Slogan pasukan SAS ini menggambarkan sikap pasukan yang dikenal ngotot dan berani.

Ngotot masuk gelapnya hutan, berani membunuh banyak milisi, mempertaruhkan nyawa, demi menyelamatkan sandera yang jadi prioritas utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com