Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Indonesia, Rusia dan Banglades Juga Kewalahan Tangani Varian Delta

Kompas.com - 29/06/2021, 23:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MOSKWA, KOMPAS.com - Aturan kerja dari rumah (work from home/WFH) diberlakukan kembali di Moskwa pada Senin (28/6/2021) saat Rusia berusaha menahan gelombang virus corona mematikan yang dipicu oleh varian Delta.

Sementara itu, beberapa negara Asia juga memperketat pembatasan untuk menahan wabah yang berkembang ini.

Saat banyak negara-negara kaya berhasil menurunkan tingkat infeksi melalui vaksinasi massal dan cepat, negara berkembang masih menderita penyebaran virus corona mulai dari Banglades, Indonesia hingga Amerika Selatan.

Baca juga: Daftar Negara dan Kota yang Lockdown akibat Covid-19 Varian Delta

Penyebaran yang mengkhawatirkan ini dipicu oleh varian Delta yang sangat menular yang pertama kali terdeteksi di India.

Rusia mencatat ledakan kasus baru akibat virus corona dalam dua minggu terakhir karena varian Delta, dan pihak berwenang mengumumkan pembatasan baru mulai Senin (28/6/2021) di ibu kota, sambil terus mendorong warga yang skeptis mendapatkan suntikan vaksin.

"Untuk menghentikan pandemi, diperlukan satu hal: vaksinasi skala besar yang cepat," kata Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin kepada TV pemerintah, pada Sabtu (26/6/2021).

"Tidak seorang pun menemukan solusi lainnya," tambahnya.

Aturan pembatasan Covid-19 diperketat

Dimulai hari ini Senin (28/6/2021), orang-orang di Moskwa yang menjadi pusat wabah di Rusia, harus bekerja dari rumah di Moskwa. Namun, ada pengecualian untuk karyawan yang telah divaksinasi.

Mereka juga harus menunjukkan kode QR untuk memasuki restoran, yang menyatakan bahwa mereka telah divaksinasi, pernah terinfeksi Covid-19 dalam enam bulan terakhir, atau memiliki tes negatif Covid-19 yang valid.

Wabah di Rusia sebagai salah satu negara yang terdampak Covid-19 cukup parah, telah menimbulkan kekhawatiran di tengah berlangsungnya Euro 2020.

Saint Petersburg telah menjadi tuan rumah dari enam pertandingan, dan menjadi tempat untuk satu dari perempat final pada Jumat (2/7/2021). Jumlah penonton telah dibatasi menjadi setengah dari kapasitas, tetapi masih lebih dari 26.000 orang.

Baca juga: Ibu Kota Rusia Catat Kasus Covid-19 Baru Tertinggi, Tuan Rumah Euro 2020 Jadi Hotspot

Stadion Saint Petersburg menjadi tempat pertandingan antara Swedia melawan Polandia pada 23 Juni 2021.REUTERS/ANTON VAGANOV via DW INDONESIA Stadion Saint Petersburg menjadi tempat pertandingan antara Swedia melawan Polandia pada 23 Juni 2021.
Varian Delta menyebar di negara-negara Asia

Varian Delta telah menyebar di 85 negara dan merupakan yang paling menular dari semua yang teridentifikasi sejauh ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Virus juga berkembang di kawasan Asia-Pasifik, di mana Banglades memperketat penguncian (lockdown) pada Senin (28/6/2021) dan membatasi sebagian besar aktivitas ekonomi.

Negara berpenduduk lebih 160 juta orang ini, akan menutup toko, pasar, transportasi dan kantor secara bertahap pada Kamis (1/7/2021). Keputusan ini memicu eksodus puluhan ribu pekerja migran dari ibu kota.

"Kami tidak punya pilihan selain untuk pergi meninggalkan (ibu kota, Dhaka)," ujar Fatema Begum berusia 60 tahun, saat memberi tahu kantor berita AFP sambil menunggu feri.

"Selama lockdown, tidak ada pekerjaan. Dan jika kita tidak bekerja, bagaimana kita membayar sewa?” tambahnya.

Baca juga: Pelabuhan di Bangladesh Dibanjiri Orang Sebelum Lockdown Nasional

Indonesia, yang menjadi salah satu negara yang terdampak paling parah di Asia, melaporkan catatan harian sebanyak 21.000 kasus baru pada Minggu (27/6/2021). Situasinya juga mengkhawatirkan saat kapasitas rumah sakit sudah kewalahan menampung pasien.

Fasilitas kesehatan di Indonesia banyak yang mengalami kelebihan kapasitas sehingga sulit menampung pasien Covid-19.ZUMAPRESS/DONAL HUSNI via DW INDONESIA Fasilitas kesehatan di Indonesia banyak yang mengalami kelebihan kapasitas sehingga sulit menampung pasien Covid-19.
Sementara Thailand mulai Senin (28/6/2021) juga menerapkan kembali pembatasan pada restoran, ares konstruksi dan pertemuan di ibu kota Bangkok dan pinggiran kota karena adanya peningkatan kasus akibat Covid-19.

Selain itu, Australia juga sedang berjuang melawan wabah virus varian Delta, dengan kota terbesarnya yakni Sydney dan Darwin menerapkan lockdown pada Minggu (27/06).

Pembatasan terbaru juga diumumkan di Afrika Selatan pada Minggu (27/6/2021). Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan "fasilitas kesehatan kewalahan".

Pemerintah negara yang paling terpukul di Afrika telah melarang penjualan alkohol dan semua pertemuan kecuali untuk pemakaman.

Jam malam diperpanjang selama satu jam, dan restoran hanya diizinkan beroperasi untuk pemesanan yang dibawa pulang.

DW INDONESIA Data kasus harian terbaru Covid-19 di beberapa negara Asia tiap satu juta penduduk.
Situasi membaik di negara-negara Barat

Di sisi lain, situasi telah membaik di negara-negara kaya di Barat yang pernah menjadi episentrum pandemi, berkat upaya vaksinasi cepat.

Semua area di Italia telah bebas masker, dan menjadi zona "berisiko rendah" sejak Senin (28/6/2021). Situasi ini tentu kontras bila dibandingkan dengan tahun lalu saat Italia menjadi simbol global dari krisis virus corona.

Meskipun mengalami penurunan kasus, namun Menteri Kesehatan Roberto Speranza tetap mengimbau agar warga Italia waspada.

"Kehati-hatian dan kewaspadaan, tetap diperlukan terutama karena varian corona yang baru," ucapnya lewat pernyataan tertulis. "Pertempuran ini belum dimenangkan."

Baca juga: Dulu Terparah Kini Bebas Masker, Lihat Cara Italia Tangani Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Global
Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Global
Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com