Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Berusia 6 Tahun, 3 Tahun, dan 14 Bulan Ini Telah Dapat Suntikan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 23/06/2021, 13:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BATON ROUGE, KOMPAS.com - Tiga anak dari Lousiana telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer sebagai bagian dari uji klinis kategori anak kecil.

Ellie Bui (6 tahun), Christian Bui (3 tahun), dan Sloan Bui (14 bulan) mendapatkan suntikan awal dari inokulasi 2 dosis di Ochsner Hospital for Children di Jefferson, Louisiana, menurut laporan ABC News.

"Kami sangat senang keluarga bahwa seluruh keluarga kami sekarang memiliki kesempatan (suntik vaksin Covid-19) dan kemungkinan dapat terlindung," ujar ibu anak-anak itu, Erin Biro, seperti dilansir New York Post pada Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Presiden Filipina: Kalau Tolak Vaksin Covid-19, Saya Suntik Vaksin Babi

Tiga bersaudara itu terdaftar dalam studi kontrol placebo dari vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif dan aman pada anaka-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Desember 2020 memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk menyuntik kategori usia 16 tahun ke atas. Lalu, pada Mei memperluasnya untuk kategori usia 12 tahun.

Baca juga: WHO: Puluhan Negara Miskin Kehabisan Dosis Vaksin Covid-19

Pfizer baru-baru ini mengembangkan 3 bagian studi vaksin Covid-19 untuk memasukkan kategori usia anak yang paling muda 6 bulan.

Perusahaan farmasi tersebut berharap pada akhirnya dapat mendaftarkan hingga 4.500 peserta vaksin Covid-19 di lebih dari 90 situs klinis di AS, Finlandia, Polandia, dan Spanyol.

Kedua orangtua dari tiga anak bersaudara itu adalah seorang ahli bedah saraf di Ochsner Medical Center. Mereka mengatakan kepada ABC News bahwa partisipasi anak-anak mereka dalam studi vaksin Covid-19 Pfizer adalah cara untuk mengusahakan kembalinya keadaan normal.

Baca juga: Biden Umumkan Daftar Negara yang Dapat Vaksin Covid-19 AS, Termasuk Indonesia

“Bagi kami, terpenting anak-anak kami hidup dengan aman di dunia, di mana kami tidak perlu khawatir mereka sakit karena Covid-19, dapat pergi ke sekolah, bermain dengan teman-teman mereka. Kami sangat yakin bahwa vaksin adalah cara untuk kami akan mendapat tujuan itu,” kata Biro.

Biro juga mengatakan bahwa dirinya sangat khawatir dengan varian Delta Covid-19, yang pertama diidentifikasi di India pada Oktober 2020 dan sekarang telah menyebar di 80 negara dan 41 negara bagian.

Baca juga: China Klaim Sudah Beri Satu Miliar Dosis Vaksin Covid-19 pada Warganya

"Varian Delta benar-benar telah merebak di AS," kata Biro kepada media tersebut.

"Jadi kami merasa beruntung bahwa kami mendapatkan kesempatan untuk melindungi anak-anak kami (dengan vaksinasi)," imbuhnya.

Dia berharap vaksin Covid-19 dapat segera diberikan secara umum kepada anak-anak yang lebih luas untuk melindungi mereka dari varian Delta dan kemungkinan gelombang virus corona selanjutnya di musim gugur.

Baca juga: Pemimpin G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Dunia pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com