Pemimpin G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Dunia pada 2023

FALMOUTH, KOMPAS.com - Para pemimpin G7 sepakat menyediakan setidaknya 1 miliar dosis vaksin Covid-19 pada 2023 mendatang.

Inggris selaku tuan rumah menyatakan, vaksin itu bakal diberikan melalui skema berbagi dan pembiayaan.

Tuan rumah menambahkan, mereka bakal mendonasikan kelebihan 100 juta dosis pada tahun depan, termasuk lima juta dosis dalam beberapa pekan nanti.

Baca juga: Rusak Vaksin Covid-19, Apoteker Ini Dipenjara 3 Tahun

Komitmen para pemimpin G7 terjadi setelah negara kaya didesak untuk ikut berperan mengentaskan pandemi Covid-19.

Sejumlah aktivis menyerukan, telah terjadi "apartheid vaksin Covid-19" di antara negara kaya dan miskin.

Inggris, yang sudah memesan setidaknya 400 juta, menghadapi kritikan karena tidak segera berdonasi ke negara miskin.

Perdana Menteri Boris Johnson pun mengutarakan janji itu dalam malam menerima para pemimpin negara kaya dunia tersebut.

"Sebagai hasil dari kesuksesan program vaksin, kini kami berada di posisi membagikan kelebihan vaksin bagi yang membutuhkan," ucap Johnson dilansir AFP.

PM dari Partai Konservatif itu mengatakan, dia berharap koleganya yang lain juga mengikuti langkahnya melakukan donasi.

Baca juga: Thailand Mulai Inokulasi Covid-19 Gunakan Vaksin Produksi Perusahaan dalam Negeri

Downing Street Nomor 10, kantor PM Inggris, merilis pernyataan para pemimpin G7 bakal mengumumkan soal donasi 1 miliar dosis vaksin itu.

"Penyediaan 1 miliar donasi vaksin virus corona itu akan melalui skema pembagian dan pembiayaan, serta meningkatkan manufaktur agar gol-nya tercapai," ujar London.

"Negeri Ratu Elizabeth" akan menyumbangkan lima juta dosis hingga September, dimulai pada beberapa pekan mendatang.

Setelah itu, donasi terhadap 95 juta sisanya akan dihelat hingga 2022, demikian keterangan dari pemerintah Inggris.

Baca juga: Takut Dapat Vaksin Covid-19, Nenek Ini Sembunyi di Belakang Tangki

Sekitar 80 persen akan diberikan melalui skema Covax, dan sisanya akan diberikan melalui hubungan bilateral.

AS sendiri menyatakan bakal mendonasikan 500 juta dosis kepada 92 negara kategori miskin dan menengah ke bawah.

Sementara anggota Uni Eropa setuju berdonasi 100 juta pada akhir 2021, dengan Perancis dan Jerman berkomitmen masing-masing 30 juta dosis.