BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China mengklaim telah memberikan lebih dari satu miliar dosis vaksin Covid-19. Kata pejabat China, jumlah ini "lebih dari sepertiga keseluruhan dosis vaksin yang diberikan secara global".
Upaya vaksinasi negara itu dimulai perlahan setelah pihak berwenang berhasil menekan kasus corona. Mereka bertujuan lakukan vaksinasi sekitar 40 persen dari 1,4 miliar penduduk pada Juli mendatang.
Penduduk China hanya ditawari vaksin buatan China sendiri, yakni Sinopharm dan Sinovac. Keduanya masing-masing membutuhkan dua dosis.
Baca juga: Presiden Perancis: Dunia Butuh Vaksin China dan Rusia agar Menang Lawan Covid-19
Di sisi lain, pasca-lockdown--yang berperan besar mencegah penyebaran virus--banyak warga China merasa tidak perlu divaksinasi. Skandal efek samping vaksin yang sempat terjadi sebelumnya juga membuat beberapa orang waspada.
Namun, hal ini tak mempengaruhi kecepatan vaksinasi yang memang meningkat pesat.
Dilansir New York Times, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, mereka hanya butuh lima hari untuk memberikan 100 juta dosis terbaru.
Baca juga: Amat Jarang, Siapa yang Berisiko Alami Pembekuan Darah Usai Vaksin AstraZeneca?
Wabah varian Delta di provinsi selatan Guangdong juga meyakinkan beberapa warga yang awalnya ragu, untuk setuju divaksinasi.
Para dokter di selatan kota Guangzhou menyatakan pada New York Times, bahwa gejala dari varian baru itu tampak berbeda dan lebih berbahaya daripada bentuk awal virus yang menyebar di Wuhan akhir 2019 lalu.
Hal inilah yang semakin membuat warga tak ragu lagi mengikuti vaksinasi.
Baca juga: Yang Diketahui Sejauh Ini soal Virus Corona Varian Delta
Salah seorang penduduk Shenzhen, sebuah kota dekat Guangzhou, yang sebelumnya tidak ingin divaksinasi karena kemungkinan efek samping, mengaku berubah pikiran.
"Saya ingin divaksinasi, walaupun sangat sulit untuk tidak meragukan efek sampingnya," kata pria berusia 27 tahun itu pada New York Times.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Di sisi lain, sejumlah daerah masih menawarkan berbagai insentif sederhana agar warganya mau ikut vaksinasi.
Contohnya Provinsi tengah Anhui, yang menawarkan telur gratis pada orang-orang. Sementara beberapa wilayah di Beijing, bahkan menawarkan voucher belanja.
Ini sejalan dengan upaya Komisi Kesehatan Nasional China, yang menargetkan vaksinasi pada sekitar 70 persen populasi China di akhir tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.