Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Rencanakan Bangun 8 Reaktor Tenaga Nuklir pada 2030

Kompas.com - 16/06/2021, 19:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BAGHDAD, KOMPAS.com - Irak ingin membangun 8 reaktor tenaga nuklir pada 2030 untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi, setelah mengalami kekurangan listrik kronis.

Irak saat ini menggunakan listrik dengan mengimpor gas dari negara tetangganya Iran untuk menghasilkan sekitar sepertiga dari listriknya, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Terbang di Atas Pangkalan AS di Irak, 2 Drone Dihancurkan

"Pada 2030-2031, kami ingin memproduksi 25 persen kebutuhan listrik kami melalui tenaga nuklir," kata Kamal Latif, kepala Otoritas Pengatur Sumber Radioaktif Irak, kepada AFP.

Tenaga nuklir "lebih murah dan tersedia setiap hari sepanjang tahun, tidak seperti energi surya atau energi terbarukan lainnya," tambah Latif.

Baca juga: Inggris Gempur Markas Kombatan ISIS di Irak

Latif mengatakan perundingan yang saat ini sedang berlangsung dengan perusahaan "Rusia, Korea, China, Amerika dan Perancis" bisa mengarah pada "penandatanganan" kesepakatan pada akhir tahun.

Namun, ia menolak mengomentari laporan yang mengatakan biaya reaktor tenaga nuklir baru itu bernilai 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 569,7 triliun).

Baca juga: Drone Serang Pangkalan Militer Irak yang Tampung Pasukan AS

 

Ia hanya mengatakan Irak akan merundingkan fasilitas pembayaran "lebih dari 20 tahun, dengan kemungkinan pinjaman berbunga rendah".

Perusahaan Rusia Rosatom, yang dikutip oleh kantor berita TASS, mengatakan sedang mendiskusikan dengan Irak "seluruh agenda kemungkinan kerja sama dalam aplikasi energi dan non-energi dari teknologi nuklir untuk tujuan damai".

Baca juga: Kebakaran Besar di RS Covid-19 Irak, 82 Orang Tewas

Para pakar percaya, dari pada menggunakan tenaga nuklir, Irak seharusnya merenovasi infrastrukturnya, karena kehilangan 30 hingga 50 persen energinya dalam transmisi yang disebabkan oleh sirkuit yang sudah usang.

Untuk meningkatkan infrastruktur energinya, Irak telah menandatangani nota kesepahaman dengan Siemens Jerman dan General Electric AS, tetapi proyek tersebut belum berjalan.

Baca juga: 3 Roket Hantam Pangkalan Tentara AS di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com