Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama dalam 30 Tahun Maskapai Emirates Rugi hingga Rp 78 Triliun Akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/06/2021, 18:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

ABU DHABI, KOMPAS.com - Maskapai Emirates mengatakan pemerintah UEA akan terus mendukung perusahaannya melewati dampak pandemi Covid-19, setelah membukukan kerugian tahunan sebesar 5,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 78,3 triliun).

Kerugian Rp 78,3 triliun tersebut adalah pengalaman pertama maskapai Emirates dalam lebih dari 3 dekade, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Buntut Pembajakan Ryanair, Uni Eropa Desak Maskapai Hindari Belarus

Kerugian akibat krisis kesehatan global bagi maskapai Emirates terlihat jelas pada Selasa (15/6/2021). Pemerintah UEA berjanji untuk terus mendukung maskapai tersebut.

Namun, maskapai Emirates mengatakan pemulihan finansial tidak akan merata, dan tidak ada yang bisa memprediksi kapan krisis ini akan berakhir.

Pemerintah UEA telah menyuntikkan tambahan dana 1,1 miliar dollar AS (Rp 15,7 triliun) kepada maskapai yang berdiri pada 25 Maret 1985 di Dubai itu, setelah memberikan suntikan 2 miliar dollar AS (Rp 28,5 triliun) pada 2020.

Baca juga: Data Pribadi 4,5 Juta Pelanggan Maskapai di Asia Bocor dalam Serangan Siber

Dengan tidak adanya pasar domestik untuk melindungi diri dari pembatasan aktivitas dan penutupan daerah perbatasan karena Covid-19, seluruh operasi Emirates bergantung pada perjalanan internasional.

Pendapatan Emirates anjlok 66 persen menjadi 8,4 miliar dollar AS (Rp 119,6 triliun) untuk tahun ini. Arus penumpang turun lebih dari 88 persen menjadi 6,6 juta.

Baca juga: Maskapai Emirates Dikabarkan Skors Pilotnya karena Enggan Terbangkan Pesawat ke Israel

 

Diperkirakan butuh waktu bertahun-tahun bagi maskapai Emirates untuk pulih dari krisis finansial ini.

Penerbangan internasional ini diperkirakan akan memakan waktu paling lama untuk pulih. Tenaga kerja grup Emirates menyusut lebih dari 30 persen untuk tahun ini.

Baca juga: 20 Maskapai Dinobatkan sebagai yang Teraman di Dunia

Namun, perusahaan milik negara ini bukan satu-satunya maskapai nasional yang mendapatkan bantuan pemerintah akibat pandemi Covid-19.

Lufthansa Jerman harus menerima bantuan senilai 11 miliar dollar AS (Rp 156,7 triliun) pada 2020.

Lufthansa pada Senin (14/6/2021) menyusun rencana untuk memulihkan keuntungan dengan jumlah maskapai yang lebih ramping, dengan jumlah staf dan pesawat yang lebih sedikit.

Baca juga: Maskapai Taiwan Pecat Pilot yang Tularkan Virus Corona Pertama Sejak April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com