Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil Beda, Mantan Pengantin ISIS Shamima Begum Memohon Ingin Pulang

Kompas.com - 15/06/2021, 17:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

DAMASKUS, KOMPAS.com - Mantan pengantin ISIS Shamima Begum tampil beda dalam upayanya agar bisa pulang ke Inggris.

Dalam pertemuannya dengan jurnalis Andy Drury, dia mengenakan topi bisbol, jins ketat, serta kaus lengan pendek.

Selain itu, dia mengecat kukunya dengan warna merah. Jauh berbeda ketika dia pertama kali ditemukan pada 2019.

Baca juga: Shamima Begum Mengaku Bergabung dengan ISIS karena Takut Ditinggal Teman-temannya

"Saya kira saya bukanlah teroris. Saya hanyalah anak bodoh yang membuat kesalahan," kata dia kepada Drury.

Shamima mengungkapkan dia tidak perlu direhabilitasi. Namun, dia mengeklaim siap membantu eks teroris yang bersedia menjalani rehabilitasi.

Dilansir Daily Mail Senin (14/6/2021), Drury bertanya kenapa dia tidak lagi memakai hijab seperti ketika dia pertama kali muncul.

"Saya memakai pakaian ini karena membuat saya nyaman. Apa pun yang bisa membuat saya bahagia di kamp ini adalah penyelamat hidup saya," kata dia.

Dia mengaku selama di pengungsian, dia menonton serial Friends, dan tidak pernah absen melihat perceraian rapper Kanye West dan Kim Kardashian.

Setelah pertemuan tersebut, Drury mengaku pandangannya terhadap Shamima berubah. Menurutnya, Shamima harus diizinkan pulang ke Inggris.

Baca juga: Anggota ISIS Shamima Begum Tepergok Mengantre di Bank yang Membayar Uang Ilegal

Shamima menjadi perhatian pada 2019, setelah dari kamp pengungsian di Suriah dia memohon supaya diizinkan pulang ke London.

Pemerintah "Negeri Ratu Elizabeth" merespons Shamima Begum dengan mengumumkan pencabutan kewarganegaraannya.

Selama di Suriah, dia mempunyai tiga anak yang semuanya meninggal baik karena malnutrisi maupun penyakit.

Baca juga: Kepulangan Shamima Begum Gadis Eks ISIS Ditolak MA Inggris

Dia menuai kegeraman publik karena menolak mengecam serangan bom di Manchester Arena, yang menewaskan 22 orang.

Dalam wawancara lain, dia menuturkan sama sekali tidak merasa takut ketika menonton video pemenggalan ISIS.

Pada wawancara terbaru, dia mengaku terpaksa bergabung dengan teroris karena tidak ingin ditinggal teman-temannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com