"Kami menganggap bahwa serangan ke, dari, atau di dalam ruang angkasa menghadirkan tantangan yang jelas bagi keamanan aliansi,” tambah komunike itu.
Selain itu, NATO juga akan menggodok rencana aksi iklimnya sendiri. NATO telah mengidentifikasi perubahan iklim sebagai ancaman ganda yang berdampak pada keamanan, demikian disampaikan dalam komunike bersama, Senin (14/6/2021).
Untuk mengurangi dampak perubahan iklim ini, NATO pun menyetujui rencana aksi iklim dan akan memasukkan pertimbangan perubahan iklim ke dalam spektrum kerja penuhnya.
Hal ini akan berkisar dari perencanaan pertahanan dan pengembangan kemampuan, hingga kesiapsiagaan dan latihan sipil, menurut komunike tersebut.
Baca juga: Sinyal Awasi NATO, Rusia Luncurkan Rudal Supersonik dari “Pembunuh Kapal Induk”
KTT NATO kali ini merupakan pertemuan pertama bagi Joe Biden sejak menjabat sebagai Presiden AS.
Banyak pemimpin negara menyambut baik komitmen baru Biden terhadap NATO. Salah satunya dari Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo yang mengatakan bahwa kehadiran Biden "menekankan pembaruan kemitraan trans-Atlantik.”
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, juga menyinggung Trump saat menyambut Biden. "KTT ini merupakan kelanjutan dari G7 kemarin dan merupakan bagian dari proses penegasan kembali, pembangunan kembali aliansi fundamental Amerika Serikat yang telah dilemahkan oleh pemerintahan sebbelumnya,” katanya.
"Pikirkan bahwa kunjungan pertama Presiden Biden adalah ke Eropa dan coba ingat di mana kunjungan pertama Presiden Trump,” tambahnya, merujuk pada tur luar negeri perdana Trump ke Arab Saudi pada tahun 2017.
Baca juga: Jelang Pertemuan NATO, Kehadiran Biden Jadi Sorotan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.