Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2021, 15:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WUHAN, KOMPAS.com - Peneliti di laboratorium Wuhan, China, membantah Covid-19 bocor dari tempatnya dan mewabah ke seluruh dunia.

Bantahan itu untuk pertama kalinya disampaikan Dr Shi Zhengli, setelah konspirasi virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan kembali menyeruak.

"Bagaimana bisa saya mengajukan bukti, jika memang faktanya tidak ada (kebocoran) itu?" tanya Dr Shi kepada New York Times.

Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida

"Saya tidak tahu bagaimana dunia seperti ini, terus-menerus menuangkan kotoran kepada ilmuwan yang tak bersalah," keluhnya.

Mei lalu, Presiden AS Joe Biden memerintahkan intelijen mempercepat investigasi dari mana Covid-19 berasal.

Berbagai spekulasi pun muncul, termasuk dugaan bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, lokasi pertama terdeteksinya wabah.

Teori kebocoran tersebut sempat menyeruak di era pendahulu Biden, Donald Trump. Namun, banyak yang menganggapnya hanya konspirasi.

Namun dilansir AFP Selasa (15/6/2021), teori itu kembali mendapatkan perhatian setelah tiga peneliti sakit.

Ketiga ilmuwan itu dilaporkan sakit pada 2019 setelah mengunjungi goa kelelawar yang berlokasi di Provinsi Yunnan.

Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan

Shi Zhengli merupakan salah satu ilmuwan utama di Institut Virologi Wuhan, di mana dia memimpin apa yang disebut eksperimen gain-of-function.

Melalui eksperimennya, ilmuwan disebut bisa meningkatkan kekuatan virus untuk mempelajari efeknya pada inang.

Berdasarkan laporan The Times, pada 2017 Shi dan timnya membuat laporan bahwa mereka berhasil menciptakan virus hibrida.

Hibrida itu didapat setelah Shi dan timnya dilaporkan mencampurkan beberapa bagian dari corona yang ada.

Baca juga: Ahli Mikrobiologi AS Bantu Patahkan Klaim Asal-usul Covid-19 dari Laboratorium Wuhan

Shi meraciknya untuk mempelajari kemampuannya menginfeksi dan bereplikasi di tubuh manusia. Salah satu virus disebut hampir terpapar ke manusia.

Dalam emailnya, Shi menjelaskan mereka tidak bermaksud membuat virus yang jauh lebih berbahaya.

Dia berdalih, mereka tengah melakukan eksperimen untuk memahami bagaimana virus bisa meloncat ke spesies lain.

"Laboratorium saya jelas tidak akan menggelar penelitian yang bisa meningkatkan kekuatan virus," bantahnya.

Baca juga: Pakar AS Minta China Segera Rilis Catatan Medis Peneliti Wuhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com