Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Menduga Tuduhan AS Soal Asal-usul Covid-19 dari Lab Wuhan Serupa Klaimnya terhadap Irak

Kompas.com - 02/06/2021, 06:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

BEIJING, KOMPAS.com - China menduga penyelidikan AS terkait tuduhan kebocoran Covid-19 di lab Wuhan, akan seperti "AS menemukan senjata pemusnah massal di Irak".

Sebuah editorial yang diterbitkan oleh Global Times yang dikelola Partai Komunis China mengklaim pemerintah Amerika "penuh arogansi" dan menggemakan teori bahwa Covid-19 muncul dari laboratorium di Wuhan, seperti yang dilansir dari The Sun pada Senin (31/5/2021).

Sentimen curiga China datang setelah Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu mengumumkan tinjauan teori kebocoran lab Covid Wuhan.

Baca juga: China Tuding AS Main Politik dengan Luncurkan Penyelidikan Baru Asal-usul Covid-19

Biden mengatakan komunitas intelijen akan "melipatgandakan upaya mereka" untuk menemukan asal-usul Covid-19 dan melaporkan kembali kepadanya dalam 90 hari.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menganggap Biden tidak tertarik pada penelusuran asal-usul ilmiah yang "serius" dan tidak peduli tentang "fakta atau kebenaran".

Editor Global Times terbaru menambahkan bahwa tidak realistis untuk memiliki "kesempiluan pasti" tentang asal-usul virus dalam 90 hari.

Baca juga: Biden Minta Hasil Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Badan Intelijen Diserahkan dalam 90 Hari Lagi

Artikel media itu juga mengatakan bahwa "Badan intelijen AS tidak memiliki kemampuan penelitian yang lebih unggul dari pada WHO".

Pihaknya juga menuduh pemerintah Amerika Serikat "memainkan permainan politik untuk membajak sains" dengan menuntut WHO harus "melayani kepentingan politik AS".

Dalam suatu paragraf media corong pemerintah itu lalu menyamakan penyelidikan asal-usul Covid-19 terbaru AS dengan Perang Irak.

Pada Maret 2003, pasukan AS menginvasi Irak dan berjanji unutk menghancurkan senjata pemusnah massal dan mengakhiri pemerintahan diktator Saddam Hussein.

Baca juga: AS Desak WHO Transparan soal Investigasi Asal-usul Covid-19

"Ini adalah tahap pembuka dari apa yang akan menjadi kampanye yang luas dan terpadu," ujar George W Bush saat itu.

Satu tahun kemudian, David Kay, mantan inspektur senjata AS, mengatakan kepada Kongres, "Kami hampir salah semua" soal Irak.

Sebuah laporan pada Maret 2005 menyebutkan bahwa tidak menemukan bukti senjata pemusnah massal karena intelijen sebelum perang sepertinya salah menilai.

Artikel itu menuduh Amerika menjalankan "kampanye anti-China" dan berkata, "Apa yang pada akhirnya akan mereka dapatkan hanyalah politik."

Baca juga: China Tuduh Balik AS Lakukan Manipulasi Politik atas Kritik Laporan Asal-usul Covid-19 WHO

Ia menambahkan bahwa melacak asal-usul Covid-19 itu rumit dan mengatakan AS hanya menganggap Institusi Virologi Wuhan bersalah karena membocorkan virus.

Surat kabar negara itu juga menuduh badan-badan intelijen AS telah kehilangan kredibilitas mereka dan "memalsukan kebohongan untuk tujuan politik".

Artikel tersebut memperingatkan AS tengah mencoba menyalahkan China atas pandemi Covid-19, tetapi di sisi lain menilai tindakan itu mungkin menggambarkan hilangnya kredibilitas AS dengan "menyalahgunakan kekuatan".

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com