Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Menhan AS: Rudal Balistik Korea Utara Ancaman bagi Washington

Kompas.com - 11/06/2021, 10:51 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Korea Utara terus mengembangkan kemampuan nuklir dan rudal balistiknya yang meningkatkan ancaman bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Kamis (10/6/2021), sebagaimana dilansir Yonhap News Agency.

"Pyongyang terus mengembangkan program nuklir dan rudal balistiknya, menimbulkan ancaman yang meningkat bagi sekutu dan mitra regional dan dengan ambisi untuk dapat menyerang tanah air AS," kata Austin kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Baca juga: AS Umumkan Kebijakan Baru terhadap Korea Utara, Bertujuan Denuklirisasi Semenanjung Korea

Austin menyebut Korea Utara sebagai salah satu dari empat negara yang menjadi ancaman bagi AS, bersama dengan China, Rusia, dan Iran.

Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley sepakat bahwa Korea Utara menimbulkan bahaya nyata bagi AS.

Milley mengatakan, Korea Utara terus meningkatkan kemampuan rudal balistiknya.

Baca juga: Badan Pengawas Nuklir PBB Sebut Ada Indikasi Pekerjaan Plutonium di Korea Utara

Selain itu, Pyongyang juga dianggap memiliki kapabilitas dalam menghadirkan bahaya nyata bagi AS serta sekutu dan mitra AS di Indo-Pasifik.

Milley menambahkan, Korea Utara terus mengembangkan kemampuan militernya dengan mengorbankan rakyatnya dan perdamaian Semenanjung Korea.

Austin menuturkan, AS akan mengutamakan diplomasi dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Sebut Israel Jadikan Gaza Rumah Jagal Manusia

Di satu sisi, Austin berkeras untuk mempertahankan pencegahan militer yang kuat guna mendukung upaya tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyimpulkan tinjauannya selama berbulan-bulan atas kebijakannya terhadap Korea Utara pada April.

Pemerintah AS mengatakan, pendekatan terbaru terhadap Pyongyang bertujuan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea melalui diplomasi.

Baca juga: Terkendala Diskusi, Pengiriman Vaksin ke Korea Utara Kembali Ditunda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Malaysia Tangkap Pengemis Asal Indonesia, Sehari Kantongi Rp 340.000, Berangkat Naik Grab

Malaysia Tangkap Pengemis Asal Indonesia, Sehari Kantongi Rp 340.000, Berangkat Naik Grab

Global
Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Lembaga Ilmiah Antariksa, Ini Alasannya

Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Lembaga Ilmiah Antariksa, Ini Alasannya

Global
Selama Ramadhan, Arab Saudi Pangkas Jeda Azan-Ikamah Jadi 10 Menit untuk Subuh dan Isya

Selama Ramadhan, Arab Saudi Pangkas Jeda Azan-Ikamah Jadi 10 Menit untuk Subuh dan Isya

Global
Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Global
Imbas SVB Bangkrut, Simpanan Bank Kecil di AS Turun Capai Rekor

Imbas SVB Bangkrut, Simpanan Bank Kecil di AS Turun Capai Rekor

Global
Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

Global
Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia

Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-394 Serangan Rusia ke Ukraina: PBB Tuding Rusia-Ukraina Sama Saja | Kostyantynivka Diserang

Rangkuman Hari Ke-394 Serangan Rusia ke Ukraina: PBB Tuding Rusia-Ukraina Sama Saja | Kostyantynivka Diserang

Global
[POPULER GLOBAL] Militer China Usir Kapal AS | Do Kwon Ditangkap

[POPULER GLOBAL] Militer China Usir Kapal AS | Do Kwon Ditangkap

Global
KJRI Chicago Prakarsai Penyelenggaraan ASEAN Networking Reception

KJRI Chicago Prakarsai Penyelenggaraan ASEAN Networking Reception

Global
Lomba Ngaji dan Azan Berhadiah Rp 48,5 Miliar Digelar di Riyadh, Dinilai 120 Juri

Lomba Ngaji dan Azan Berhadiah Rp 48,5 Miliar Digelar di Riyadh, Dinilai 120 Juri

Global
Sambut Ramadhan, Raja Salman Salurkan 44 Ton Paket Bantuan Pangan, Jakarta Kebagian

Sambut Ramadhan, Raja Salman Salurkan 44 Ton Paket Bantuan Pangan, Jakarta Kebagian

Global
WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun

WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun

Global
Protes Reformasi Pensiun Pecah di Perancis, 457 Orang Ditangkap, 441 Polisi Terluka

Protes Reformasi Pensiun Pecah di Perancis, 457 Orang Ditangkap, 441 Polisi Terluka

Global
Pemerintah China Buka Suara Saat Sejumlah Negara Larang TikTok

Pemerintah China Buka Suara Saat Sejumlah Negara Larang TikTok

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+