SEOUL, KOMPAS.com - Pengiriman vaksin virus corona ke Korea Utara kembali ditunda pada Selasa (1/6/2021). Dilansir Reuters, rencananya pengiriman dijadwalkan pada akhir Mei, tapi masih terhambat proses diskusi yang membuatnya ditunda lagi.
Vaksin ini akan diberikan oleh Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX), inisiatif global yang ditujukan supaya negara-negara di dunia punya akses yang sama terhadap vaksin Covid-19.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan, COVAX, yang memang memberi akses vaksin untuk negara-negara miskin, akan menyediakan hampir 2 juta dosis vaksin AstraZeneca ke Korea Utara.
Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Korea Utara Masih Lakukan Uji Coba Rudal
Korea Utara diperkirakan akan menerima pengiriman gelombang pertama akhir Mei lalu. Tapi masih terhambat proses diskusi panjang.
Pejabat kementerian Korea Selatan yang menangani urusan Korea Utara menjelaskan, beberapa persyaratan dari COVAX belum dipenuhi negara yang dipimpin Kim Jong Un itu.
"Negara-negara yang menginginkan dukungan COVAX memang diharuskan mengadakan berbagai konsultasi. Mereka juga wajib menyerahkan beberapa dokumen, termasuk rencana inokulasi," kata pejabat itu, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan
Pejabat itu menambahkan, proses ini bisa jadi lebih panjang karena calon penerima adalah Korea Utara.
"Dalam kasus Korea Utara, konsultasi semacam itu telah diperpanjang. Pengiriman akan dilakukan lebih lambat dari yang direncanakan sebelumnya," tambahnya.
Baca juga: Tangkal Virus Corona, Korea Utara Pasang Pengeras Suara, Minta Warganya untuk Bersih-bersih
Korea Utara, dalam sebuah pernyataan pekan lalu pada majelis tahunan WHO, sempat menuduh ada negara-negara yang mendominasi pasokan vaksin. Tanpa menyebut nama negaranya, Korea Utara menyatakan bahwa ada egoisme yang sebabkan keterlambatan global.
"Beberapa negara membeli dan menyimpan vaksin lebih dari kebutuhan mereka, ketika negara lain bahkan tidak bisa mendapatkannya," katanya.
Baca juga: WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani
Di sisi lain, Korea Utara sejauh ini belum memberi komentar apapun terkait vaksin. Bahkan, negara ini juga belum secara resmi mengkonfirmasi infeksi Covid-19.
Tapi, para pejabat Seoul mengatakan, Korea Utara pasti juga terinfeksi Covid-19, mengingat negara ini sempat melakukan perdagangan ke China sebelum menutup perbatasannya awal tahun lalu.
Sementara itu, Aliansi GAVI, yang ikut memimpin COVAX dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sempat mengatakan kepada Reuters bahwa pengiriman belum dilakukan ke Korea Utara karena kurangnya kesiapan teknis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.