Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudan Selatan Kembalikan 72.000 Dosis Vaksin Covid-19 ke Covax

Kompas.com - 27/05/2021, 15:12 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

JUBA, KOMPAS.com - Sudan Selatan menyatakan akan mengembalikan 72.000 dosis vaksin Covid-19, menurut seorang pejabat kementerian kesehatan kepada AFP, Selasa (25/5/2021).

Keputusan tersebut diambil setelah disimpulkan bahwa pemerintah negara Afrika itu, tidak dapat memberikan inokulasi sebelum vaksin Covid-19 kadaluarsa.

Baca juga: Kelompok Bersenjata Serang Kamp Pengungsi di Sudan, 80 Orang Tewas

Negara tersebut menerima 132.000 dosis vaksin Oxford/Astrazeneca pada akhir Maret dari Covax. Inisiatif global itu bertujuan untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah bisa menginokulasi warganya.

Sayangnya sejauh ini, pemerintah Sudan Selatan hanya dapat membagikan memberikan kurang dari 8.000 dosis.

Kampanye vaksin di negara itu terhambat karena keraguan masyarakat pada vaksin Covid-19.

Negara yang luas dan terbelakang dengan 12 juta penduduk itu, juga memiliki kendala logistik yang parah.

Selain pandemi, Sudan Selatan menghadapi krisis pangan darurat dan bahaya keamanan bersenjata yang meluas.

"Ada rencana untuk mengembalikan 72.000 dosis ke Covax," kata Angelo Goup Thon, kepala operasi Covid-19 di Kementerian Kesehatan Sudan Selatan, kepada AFP.

Dia mengatakan keputusan itu dibuat Minggu malam (23/5/2021) oleh Wakil Menteri Kementerian Kesehatan Sudan Selatan, Mayen Machut Achiek.

Baca juga: Sudan Resmi Tanda Tangani Perjanjian Normalisasi dengan Israel

Sudan Selatan akan memiliki 52.000 dosis yang diharapkan dapat digunakan sebelum tanggal kadaluarsa pada 18 Juli.

Setelah batch itu selesai, mereka akan meminta dosis tambahan dari Covax, kata kementerian tersebut.

Covax mengatakan kepada pemerintah Sudan Selatan bahwa mereka "sangat senang dengan pengaturan ini", menurut Achiek.

Sudan Selatan, negara termuda di dunia, sedang bangkit dari perang saudara selama bertahun-tahun.

Negara itu kekurangan jalan serta infrastruktur dasar lainnya, yang diperlukan untuk menjangkau penduduknya di daerah terpencil.

Seperti di bagian lain Afrika, ketakutan akan efek samping dan rumor bahwa vaksin menyebabkan impotensi atau tidak aman berkembang di masyarakat. Hal ini memicu kewaspadaan tentang vaksin di antara penduduk.

Bulan lalu, Sudan Selatan sedang mempertimbangkan untuk membuang 60.000 vaksin kadaluarsa.

Dosis itu diketahui diterimanya sebagai sumbangan melalui perusahaan telekomunikasi Afrika MTN dan Uni Afrika.

Hingga saat ini, Sudan Selatan telah mencatat 10.686 kasus Covid-19 dan 115 kematian.

Baca juga: AS Resmi Hapus Sudan dari Daftar Negara Pendukung Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com