Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gembong Hamas Berjuluk "Kucing Bernyawa 9", Berkali-kali Selamat dari Serangan Israel

Kompas.com - 06/06/2021, 10:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

GAZA, KOMPAS.com - Suatu rekaman audio dari seorang anggota kelompok bersenjata Palestina mengirim peringatan yang jelas bagi Israel bulan ini.

Rekaman itu menyebutkan bahwa Israel akan "membayar mahal" bila tidak memenuhi tuntutan Hamas, yaitu kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza.

Audio itu adalah suara Mohammed Deif, seorang pemimpin sayap militer Hamas.

Baca juga: Israel Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat

Dari bayang-bayang Gaza, salah satu orang yang paling dicari Israel itu kembali bersuara untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir.

Tetapi ketika peringatannya tidak diindahkan, konflik mengguncang Israel dan Gaza selama 11 hari sebelum muncul gencatan senjata.

Sedikitnya 242 orang tewas di Gaza, ungkap Perserikatan Bangsa-Bangsa, 13 orang lainnya tewas di Israel selama pertempuran yang berlangsung 10-21 Mei lalu.

Menurut PBB, sedikitnya 129 orang yang tewas di Gaza adalah warga sipil. Militer Israel mengeklaim 200 orang yang tewas adalah militan Palestina, sedangkan pemipin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, mengaku jumlah pejuangnya yang tewas sebanyak 80 orang. Namun, walau berada di garis depan pertempuran, Deif tidak masuk dalam daftar yang tewas.

"Di sepanjang operasi, kami berusaha membunuh Mohammed Deif," ujar juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hidai Ziberman, seperti dikutip New York Times.

Setidaknya sudah dua kali upaya Israel membunuh Deif selama konflik kemarin, ungkap seorang pejabat IDF kepada BBC. Namun, lagi-lagi gagal. Berarti sudah tujuh kali dia selamat dari upaya pembunuhan oleh Israel dalam dua dekade.

Situasi ini cukup bikin frustrasi militer Israel, yang menargetkan pembunuhan sebanyak mungkin komandan Hamas selama konflik bersenjata.

"Mereka jelas punya daftar orang yang diyakini penting bagi kemampuan militer Hamas," kata pengamat keamanan Timur Tengah Matthew Levitt kepada BBC. "Di urutan teratas daftar itu adalah Mohammed Deif."

Baca juga: Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas, Bagaimana Nasib Gaza Palestina Selanjutnya?

"Tamu" Jalur Gaza

Informasi mengenai Deif selama ini lebih banyak dari laporan media massa di Israel dan Palestina. Mereka mengungkapkan bahwa Deif lahir di kamp pengungsi Khan Yunnis di Jalur Gaza pada 1965, saat wilayah itu diduduki Mesir.

Nama lahirnya adalah Mohammed Diab Ibrahim al-Masri. Namun, seiring waktu saat dia terus berpindah tempat menghindari serangan udara Israel, dia lalu lebih dikenal sebagai Deif, yang dalam bahasa Arab berarti "tamu."

Sedikit informasi mengenai masa kecil Deif, yang tumbuh di tengah kecamuk konflik Israel-Palestina di Timur Tengah.

Ratusan rumah warga Palestina hancur di Gaza akibat konflik Mei lalu.EPA via BBC INDONESIA Ratusan rumah warga Palestina hancur di Gaza akibat konflik Mei lalu.
Deif kemungkinan masih remaja saat dibentuknya Hamas dan dia bergabung ke kelompok itu di akhir 1980-an. Gigih melawan Israel, Deif langsung menanjak setelah bergabung dengan sayap militer Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com