Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tantangan dalam Rekonstruksi Gaza dari Birokrasi hingga Perselisihan Hamas-Fatah

Kompas.com - 26/05/2021, 18:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

GAZA, KOMPAS.com - Bentrokan mematikan 11 hari antara Israel-Hamas di Jalur Gaza telah menghancurkan banyak bangunan tempat tinggal maupun infrastruktur lainnya, sementara terdapat sejumlah tantangan dalam rekonstruksi Gaza.

Sejumlah negara berjanji untuk memberikan bantuan, yang salah satunya adalah Amerika Serikat (AS).

Dalam konferensi pers bersama Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas pada Selasa (25/5/2021) di Ramallah, Menteri Luar Negeri AS berjanji gelontorkan dana bantuan 75 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun) untuk membangun Palestina.

Baca juga: Buka Lagi Konsulat Yerusalem, Menlu AS Janjikan Bantuan untuk Gaza

AS juga menjanjikan 5,5 juta dollar AS (Rp 78,8 miliar) dalam "bantuan bencana segera" untuk Gaza dan sekitar 32 juta dollar AS (Rp 458,3 miliar) disalurkan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Namun, warga dan sejumlah pengamat Palestina telah melihat sejumlah tantangan dalam rekonstruksi Gaza, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (25/5/2021), di antaranya:

Baca juga: Menlu AS Minta Pembangunan Gaza Tak Boleh Untungkan Hamas

Mata pencaharian hilang

Pengeboman Israel menewaskan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Reruntuhan bangunan mengelilingi kamp-kamp sementara di Gaza, yang telah menjadi medan pertempuran sejak 2007.

Serangan Israel juga menghancurkan 1.800 unit perumahan yang sekarang tidak layak ditinggali.

Sekitar 14.300 unit rumah juga hancur, memaksa puluhan ribu warga Palestina untuk mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Sekitar 74 bangunan umum juga hancur menurut angka yang dikeluarkan oleh Kementerian Informasi yang dijalankan oleh Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza.

Sejak pengumuman gencatan senjata, pemilik rumah, pemilik toko, dan bisnis telah menilai kerusakan yang terjadi dan memeriksa apa yang tersisa.

Tamer Baker (27 tahun), berdiri di restorannya yang rusak sebagian saat dia mengingat bagaimana dia berhasil menyelamatkan diri hidup-hidup.

Pada 10 Mei, restorannya berada dalam wilayah sasaran serangan udara Israel, yang menyebabkan setengah bangunannya rusak.

Baker bergegas keluar ketika dia menerima peringatan, beberapa saat sebelum bom itu menyambar bangunan.

"Saya tidak tahu bagaimana saya akan diberi ganti rugi," ujar Baker.

"Saya tidak mampu membangun kembali itu, mengingat tingkat kerusakannya," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com