Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Janjikan Sekitar Rp 1 Triliun untuk Bantu Pembangunan dan Ekonomi Palestina

Kompas.com - 26/05/2021, 16:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

RAMALLAH, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menjanjikan 75 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun) untuk membantu pembangunan dan ekonomi Palestina setelah 11 hari bentrokan mematikan dengan Israel di Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan janji dana bantuan Palestina tersebut dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada hari pertama kunjungannya ke wilayah itu pada Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Doa Bersama hingga Demo Tanpa Izin, Respons Swiss soal Palestina di Gaza

AS juga menjanjikan 5,5 juta dollar AS (sekitar Rp 78,8 miliar) dalam "bantuan bencana segera" untuk Gaza dan sekitar 32 juta dollar AS (sekitar Rp 458,3 miliar) disalurkan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

"Kami akan memberitahu Kongres tentang niat kami untuk memberikan 75 juta dollar AS untuk menambah bantuan pembangunan dan ekonomi Palestina 2021," ujar Blinken dalam jumpa pers yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (25/5/2021).

AS berusaha membangun perjanjian gencatan senjata awal yang mengakhiri eskalasi kekerasan yang mematikan antara Israel-Hamas, yang dimulai pada 10 Mei.

Baca juga: Pendiri Hamas: Tak Ada Perdamaian dengan Israel Tanpa Keadilan bagi Palestina

Serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai hampir 2.000 lainnya.

Sedangkan, di Israel sedikitnya 12 orang tewas, termasuk 2 anak oleh roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza.

“Kami menyambut baik gencatan senjata yang terus berlanjut, tapi itu tidak cukup. Kita harus membangun gencatan senjata dan mencoba untuk bergerak ke arah yang benar-benar positif," kata Blinken setelah pertemuannya dengan Abbas.

Baca juga: Pawai Solidaritas Pro-Palestina Digelar di Sejumlah Negara Tuntut Sanksi untuk Israel

Ia menambahkan kunjungannya berusaha untuk" membangun kembali "hubungan dengan Otoritas Palestina (PA).

Hubungan antara PA dan AS sebagian besar terputus, setelah mantan Presiden Donald Trump memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018.

Langkah tersebut secara luas dikecam oleh warga Palestina dan pengamat internasional.

Blinken juga mengumumkan AS akan membuka kembali Konsulat Jenderal di Yerusalem, yang telah mengawasi hubungan dengan PA, sebelum terhenti dengan kedutaan AS yang direlokasi.

Baca juga: Palestina-Israel: Bantuan Kemanusiaan Pertama Tiba, tapi Rekonstruksi Gaza Butuh Bertahun-tahun

Abbas dalam kesempatan tersebut berharap ke depannya akan ada "aktivitas diplomatik penuh" dengan AS untuk "mencapai solusi yang komprehensif, adil, dan penuh".

Blinken mengatakan bahwa "resolusi yang adil dan tahan lama" antara Israel dan Palestina "pada akhirnya membutuhkan dua negara".

Dia menambahkan AS terus "dengan tegas menentang" setiap tindakan yang mengancam lebih banyak kekerasan, "apakah itu kegiatan pemukiman, pembongkaran rumah, pencaplokan wilayah, hasutan untuk melakukan kekerasan, kompensasi bagi individu di penjara atas tindakan terorisme".

Baca juga: Mengenal Intifada, Perlawanan Luas Rakyat Palestina terhadap Israel

Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Blinken juga telah berjanji bahwa AS tidak akan menguntungkan Hamas dalam memberikan bantuan rekonstruksi untuk Gaza.

"Kami akan bekerjasama dengan semua mitra kami secara erat, untuk memastikan bahwa Hamas tidak mendapat manfaat dari bantuan rekonstruksi," kata Blinken tanpa merincai bagaimana itu akan dicapai.

AS menganggap Hamas sebagai "organisasi teroris" yang mengontrol Jalur Gaza dan berselisih dengan PA yang mengontrol Tepi Barat yang diduduki Israel.

Baca juga: Polisi Israel dan Warga Palestina Bentrok Lagi di Masjid Al-Aqsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com