Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Minta Pembangunan Gaza Tak Boleh Untungkan Hamas

Kompas.com - 25/05/2021, 21:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan AS Antony Blinken menekankan, upaya pembangunan kembali Gaza tidak boleh menguntungkan Hamas.

Blinken menyampaikan dalam lawatan perdana ke Israel, setelah kedua kubu sepakat gencatan senjata pekan lalu.

"Kami akan bekerja dengan semua mitra kami, semua. Untuk memastikan Hamas tak mendapat untung dalam rekonstruksi ini," kata dia.

Baca juga: Kawanan Gajah di Kebun Binatang Israel Ini Lindungi Bayi Mereka dari Roket Hamas

Baik "Negeri Zionis" dan penguasa Gaza itu setuju gencatan senjata, setelah saling serang dalam 11 hari sebelumnya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, mereka akan merespons sangat keras jika Hamas melanggar perjanjian tersebut.

"Jika mereka sampai membuat keributan dan menyerang Israel, respons kami akan sangat kuat," jawab Netanyahu.

Setelah berbicara dengan Netanyahu, Blinken dijadwalkan menemui Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Dia tidak akan menemui Hamas, karena organisasi tersebut dilabeli oleh AS sebagai kelompok teroris.

Karena itu seperti dilansir AFP Selasa (25/5/2021), dia bakal melanjutkan perjalanan ke Mesir dan Yordania.

Baca juga: Pemilik Gedung Media Gaza: Tidak Ada Bukti Hamas di Menara Perkantoran yang Diserang Israel

Sebelumnya, Presiden Joe Biden menyatakan dia menugaskan Menlu AS itu tak hanya meneguhkan dukungan bagi Tel Aviv.

Tujuan lain agenda Blinken adalah mencoba membuka kembali relasi dengan Palestina, apalagi Blinken mengaku mendukung solusi dua negara.

Menurutnya, solusi tersebut membuat Israel dan Palestina bisa hidup sejajar dalam keamanan, perdamaian, dan martabat.

Pernyataan Blinken itu bertolak belakang dengan tindakan yang diperlihatkan pemerintahan AS sebelumnya, Presiden Donald Trump.

Baca juga: “Bagai Diterjang Tsunami,” Warga Gaza Hitung Kerusakan Pasca-perang

Selama periode 2017-2021, Trump tidak hanya memotong dana bantuan ke Otoritas Palestina, dan mengakui Yerusalem ibu kota Israel.

Pada awal 2020, dia mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah yang dianggap terlalu memihak Tel Aviv.

Di Yerusalem, Blinken mengatakan kedua kubu harus berjuang untuk memulihkan kepercayaan, terutama setelah konflik di Gaza dan kerusuhan di Tepi Barat.

"Tetapi terdapat alternatif. Saya pikir fakta itu bisa melipatgandakan upaya menjaga perdamaian dan meningkatkan kehidupan orang Israel dan Palestina," ujar dia.

Baca juga: Hamas Gelar Parade Militer di Jalur Gaza, Pemimpin Tertinggi Tampil Perdana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com