Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Bagai Diterjang Tsunami,” Warga Gaza Hitung Kerusakan Pasca-perang

Kompas.com - 24/05/2021, 11:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

GAZA, KOMPAS.com - Warga Gaza menyaksikan kehancuran yang mengejutkan setelah 11 hari terus bersembunyi berkerumun dalam rumah karena wilayahnya jadi medan tempur konflik Israel dan Hamas.

"Ini seperti tsunami," kata Abu Ali, berdiri di samping tumpukan puing yang pernah menjadi menara 14 lantai di Jalur Gaza kepada Reuters.

"Bagaimana dunia bisa menyebut dirinya beradab? Ini kejahatan perang. Kami diatur oleh hukum rimba," katanya, beberapa jam setelah gencatan senjata diumumkan.

Baca juga: Hamas Gelar Parade Militer di Jalur Gaza, Pemimpin Tertinggi Tampil Perdana

Salah satu area komersial tersibuk di Kota Gaza, Jalan Omar al-Mukhtar, terlihat dipenuhi puing-puing dan mobil-mobil yang hancur.

Ada juga sisa-sisa logam bangunan 13 lantai, yang bengkok setelah diratakan dalam serangan udara Israel.

Sejumlah barang dagangan ditutupi jelaga, dan berserakan di dalam toko-toko yang hancur. Pekerja kota menyapu pecahan kaca dan memutar logam dari jalan dan trotoar.

"Kami benar-benar tidak mengira kerusakan sebesar ini," kata Ashour Subeih yang menjual pakaian bayi, dilansir AP pada Minggu (23/5/2021).

"Kami mengira serangan itu agak jauh dari kami. Tetapi, seperti yang Anda lihat, tidak ada area toko yang utuh."

Berbisnis selama satu tahun, Subeih memperkirakan kerugiannya dua kali lipat dari apa yang telah ia hasilkan selama ini.

Video dan foto drone menunjukkan beberapa blok kota berubah menjadi puing-puing, di antara rumah dan bisnis yang dibiarkan berdiri.

Di seberang Gaza, penilaian kerusakan infrastruktur di wilayah yang sudah bobrok itu dimulai.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina mengatakan bahwa 769 unit perumahan dan komersial tidak dapat dihuni.

Sedikitnya 1.042 unit di 258 bangunan hancur, dan lebih dari 14.500 unit mengalami kerusakan ringan.

Baca juga: Iran Pamerkan Drone Gaza, Bisa Bawa 13 Bom dari Jarak 1.200 Mil


Ongkos rekonstruksi

Gaza sekarang harus membangun kembali, setelah perang keempat Israel - Hamas sejak pendudukan daerah kantong itu pada 2007. Hamas mendirikan pusat kekuatan saingan untuk Otoritas Palestina di Tepi Barat, yang diduduki Israel.

"Sekarang kita kembali ke dilema rekonstruksi Gaza. Siapa yang akan melakukannya, Hamas atau Otoritas Palestina? Dan siapa yang akan membayar?" protes Emad Jawdat, seorang pengusaha berusia 53 tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com