Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tanggapi Laporan Terbaru Kebocoran Laboratorium Wuhan yang Sudutkan Pihaknya

Kompas.com - 25/05/2021, 19:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - China mendukung laporan ahli PBB pada Maret, yang mengatakan bahwa kecil kemungkinannya virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan, dan berupaya mengalihkan perhatian ke Fort Detrick Amerika Serikat (AS).

Namun pada Minggu (23/5/2021), The Wall Street Journal melaporkan bahwa tiga peneliti dari laboratorium Wuhan dirawat di rumah sakit pada November 2019, menurut laporan intelijen AS yang diperoleh oleh surat kabar tersebut.

Baca juga: Laporan Terbaru Teori Covid-19 Semakin Menyudutkan China, Mengapa?

Laporan tersebut mengikuti lembar fakta Departemen Luar Negeri AS yang dikeluarkan pada hari-hari terakhir mantan Presiden Donald Trump. Isinya mengatakan “para peneliti China jatuh sakit pada musim gugur 2019.”

Temuan ini muncul ketika para ilmuwan mendorong penyelidikan tambahan terhadap asal-usul virus corona tersebut.

Ditanya tentang temuan The Wall Street Journal selama briefing pada Senin (24/5/2021), Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, hanya merujuk ke pernyataan yang dikeluarkan laboratorium pada bulan Maret.

Di dalamnya, kata dia, laboratorium menyatakan bahwa personel tidak terpapar virus sebelum 30 Desember. Tanggal itu merupakan hari pertama China melaporkan kasus ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Zhao Lijian juga merujuk pada “catatan nol infeksi,” di antara staf dan siswa lulusan di laboratorium tersebut.

"Saya telah membacanya (Wall Street Journal), itu benar-benar bohong," tegas juru bicara Kemenlu China tersebut.

Baca juga: Laporan WHO di Wuhan: Asal Usul Covid-19 dari Kontaminasi Makanan Beku Kemungkinannya “Sangat Kecil”

Yuan Zhiming, direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional institut Wuhan, juga berbicara tentang laporan intelijen AS tersebut kepada media pemerintah China, Global Times.

"Klaim itu tidak berdasar. Laboratorium belum mengetahui situasi ini, dan saya bahkan tidak tahu dari mana informasi tersebut berasal," terang Zhiming.

Pandemi tersebut memicu ingatan akan epidemi SARS pada 2003, ketika China menghadapi kritik keras atas tanggapannya, termasuk kurangnya transparansi yang signifikan.

Epidemi tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan China untuk bersikap jujur kali ini.

Sementara pejabat China menerima sambutan tinggi dari WHO atas tanggapan mereka, banyak yang tidak bersemangat untuk menerima keterangan ahli WHO itu begitu saja.

China dengan keras menolak kritik bahwa mereka tidak transparan tentang virus corona. Beijing menolak klaim bahwa laporan asal usul Covid-19 dari misi bersama China-WHO cacat, karena keterbatasan penelitian.

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

Laporan WHO dipatahkan

Laporan WHO di Wuhan, yang dikeluarkan pada Maret, menemukan bahwa kebocoran laboratorium tidak mungkin terjadi dan mengatakan kemungkinan besar cerita asal melibatkan limpahan zoonosis.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com