Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Jet Tempur Lama Produksi AS, Pilot Jet Tempur Iran Tewas

Kompas.com - 02/06/2021, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Dua pilot jet tempur F-5 Iran tewas setelah terlontar keluar sesaat sebelum pesawat lepas landas.

DIlansir kantor berita AFP, kursi pelontar pesawat diduga mengalami masalah teknis.

Baca juga: Indonesia dan Iran Jalin Kerja Sama Perpustakaan Nasional

Kantor berita Iran, IRNA, menyebut insiden itu terjadi di pangkalan udara Vahdati, kota Dezful, pada Selasa (1/6/2021).

Gubernur kota Dezful Ali Farahmandpour menjelaskan, bahwa kecelakaan ini termasuk insiden darat, bukan kecelakaan dalam penerbangan.

"Jet yang ditumpangi tidak rusak. Murni insiden darat," kata Farahmandpour pada IRNA. 

Baca juga: Iran Umumkan Kapal Tankernya yang Ditahan Indonesia Sudah Bebas

Farahmandpour menambahkan, rincian lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan akan diumumkan setelah penyelidikan.

"Rincian lebih lanjut tentang insiden ini, juga informasi pilot yang gugur akan diinformasikan lewat pangkalan angkatan udara keempat Dezful," ujarnya.

Hingga kini belum diketahui berapa usia jet tempur dalam insiden itu.

Baca juga: Program Nuklir Iran Disebut Sangat Mengkhawatirkan, Ini Sebabnya

Angkatan bersenjata Iran, sejauh ini disebut masih mengoperasikan pesawat yang dibeli dari AS sebelum Revolusi Islam pada 1979.

Sanksi internasional membuat Iran kesulitan membeli suku cadang untuk pemeliharaan, sehingga masih memakai pesawat berjenis lama

Baca juga: Pabrik Pesawat Iran Meledak Setelah Dituduh Pendukung Hamas oleh Israel

Kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Pada 2018, jet tempur F-5 juga jatuh di Iran selatan dan menewaskan pilotnya. Penyebab pasti insiden ini belum terungkap.

Jet tempur Northrop F-5 adalah keluarga jet tempur supersonik, awalnya dirancang pada akhir 1950-an oleh Northrop Corporation. 

Produksi pesawat F-5A dan F-5E berakhir pada tahun 1972 dan 1987. Tapi ratusan pesawat ini masih dipakai oleh berbagai angkatan udara di dunia sampai saat ini, termasuk Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com