Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana Universitas Top China Menjadi ART karena Susah Cari Kerja, Netizen Heboh

Kompas.com - 30/05/2021, 17:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

"Dia bukan ART biasa. Dia pada dasarnya guru privat. Lihat bayarannya. Begitu tinggi sampai setara dengan manajer senior di perusahaan," tulis seorang warganet yang dikutip The Paper.

"Kita tak bisa menilai apakah suatu pekerjaan itu mulia atau rendah. Itu hanya pilihan seseorang," kata netizen di aplikasi WeChat.

Sementara itu manajer Your Trust Home Service menerangkan, para ART dengan ijazah dari universitas ternama biasanya bekerja sebagai tutor anak di keluarga.

Mereka mengajari anak-anak berbagai mata pelajaran, dengan upah mulai dari 15.000 yuan (Rp 33,7 juta) sampai 50.000 yuan (Rp 112,37 juta) per bulan.

"Beberapa anak klien belajar di sekolah internasional. Jadi mereka butuh tutor yang bisa bahasa Inggris sambil mengajari anak-anak," ungkap manajer tersebut.

Baca juga: Heboh Sales Wanita Dipecat karena Baju Tembus Pandang, Begini Respons Dealer Honda

Jumlah lulusan universitas di China terus meningkat dari tahun ke tahun selama 20 tahun terakhir.

Musim panas ini lebih dari sembilan juta mahasiswa akan lulus di China.

Lalu dalam lima tahun terakhir ada lebih dari 40 juta lulusan universitas maupun perguruan tinggi, dengan 77 persen di antara mereka yang dapat pekerjaan, menurut data Kementerian Pendidikan China.

Akan tetapi gaji para lulusan universitas tidak setinggi yang diharapkan banyak orang.

Menurut konsultan Mycos yang berbasis di Beijing, gaji bulanan rata-rata untuk lulusan universitas tahun 2018 dan 2019 masing-masing adalah 4.624 yuan (Rp 10,4 juta) dan 5.440 yuan (Rp 12,2 juta).

Akibatnya beberapa lulusan universitas mengambil pekerjaan yang tak lazim bagi seseorang dengan gelar sarjana.

Selain menjadi tutor keluarga, China Youth Daily awal bulan in melaporkan ada beberapa sarjana yang bekerja di peternakan babi.

Baca juga: Heboh Penemuan Kura-kura Emas Diyakini sebagai Jelmaan Dewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com