Perdana Menteri Inggris Gelar Pernikahan Rahasia, Gereja Katedral Tiba-tiba Lockdown

LONDON, KOMPAS.com - Downing Street dikejutkan dengan kabar tentang pernikahan rahasia Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan pasangannya, Carrie Symonds.

Turis yang mengunjungi Gereja Katedral Westminster kemarin juga tidak menyadari bahwa Katedral itu akan menjadi tuan rumah pernikahan paling dinanti tahun ini di Inggris.

Baca juga: Disebut Lebih Pilih Lihat Mayat Menumpuk Ketimbang Lockdown, Boris Johnson Buka Suara

Pada pukul 14.00 waktu setempat, setengah jam setelah gereja tiba-tiba ditutup, sebuah limusin berisi Carrie masuk ke piazza di dekat pintu barat utama.

Dia melangkah keluar dengan mengenakan gaun putih melambai, tapi tanpa kerudung.

Perdana Menteri (56 tahun), dan istrinya (33 tahun), kemudian berjalan menyusuri lorong Lady Chapel yang mungil dengan iringan musik klasik.

Setelah sumpah pernikahan dibacakan, mereka pun berciuman.

Putra mereka yang berusia satu tahun, Wilfred, ada di sana untuk melihat peristiwa bahagia itu, bersama dengan dua saksi resmi.

Sumber yang dekat dengan Carrie berkata: “Mereka berdua sangat senang.

"Semuanya telah dilakukan di tengah kerahasiaan yang besar dan direncanakan dengan cermat. Itu hanya rahasia mereka dan itu yang membuat hari itu begitu istimewa."

Baca juga: Salah Satu dari Kembar Identik Tertua Inggris Memaki Boris Johnson Setelah Saudaranya Meninggal karena Covid-19

Acara itu direncanakan selama enam bulan. Kurang dari 30 tamu telah diundang, semuanya diberitahu pada menit terakhir.

Undangan itu sudah termasuk ayah Boris, Stanley, dan saudara perempuan Julia, yang terlihat di Downing Street kemarin.

Sebuah tenda kemudian terlihat di taman, dengan para tamu menyanyikan “American Pie” dari Don McLean.

Upacara pernikahan itu dilangsungkan oleh Pastor Daniel Humphreys, yang membaptis Wilfred tahun lalu.

Penasihat tinggi Downing Street tercengang ketika The Sun pada Minggu (30/5/2021) memberitahu mereka tentang hari besar Perdana Menteri Inggris itu.

Polisi melakukan operasi keamanan besar-besaran sesaat sebelum upacara itu, termasuk beberapa mobil yang diyakini dilengkapi dengan polisi bersenjata.