BEIJING, KOMPAS.com - Netizen China bereaksi keras setelah muncul video memperlihatkan penampil pole dance di resepsi pernikahan.
Tari tiang (pole dancing) sudah dimaklumi "Negeri Panda" dengan penari diundang ke acara seperti pameran mobil untuk mendongkrak pengunjung.
Namun, mengundang penari tiang di sebuah momen membahagiakan seperti upacara pernikahan dilaporkan masih sangatlah tabu.
Baca juga: Sinopsis Film Strip Down, Rise Up, Atasi Trauma Lewat Pole Dance
Dalam video yang diunggah di Douyin (TikTok versi China), nampak penampil pole dance diundang di resepsi di Zhangjiakou pekan lalu.
Si penampil, mengenakan masker hitam, rok pendek ungu dan bagian punggung terbuka, berputar dan meluncur dari atas ke bawah.
Dilansir South China Morning Post via Asia One Senin (10/5/2021), beberapa tamu pria nampak merekam momen tersebut.
Netizen China di Douyin pun berkomentar. "Apakah pantas? Menampilkan tarian itu saat anak-anak dan lansia sedang makan?" kata salah satunya.
"Dia menari dengan sangat baik. Namun ini bukanlah tempat yang tepat untuk menampilkan tari tiang," lanjut yang lain.
Perencana perkawinan di Zhangjiakou Li Ming mengatakan, pole dancing tidak tepat jika ditampilkan di hari bahagia seperti momen menikah.
Baca juga: Kasus Tari Erotis di Jepara, Polisi Tetapkan 6 Tersangka
Dia menerangkan di kota besar, menunjukkan tarian seksi di perkawinan maupun pemakaman mungkin hal yang wajar.
"Tapi tidak di pedesaan. Saya melihatnya sangat vulgar dan tidak cocok ditampilkan di resepsi," jelas Li.
Dia menuturkan meski saat ini pikiran orang jauh lebih maju, tarian itu tidak sesuai dengan nilai sosial "Negeri Panda".
Baca juga: Sewa Penari Erotis untuk Hibur Bawahannya, Komandan Polisi di Rusia Dipecat
Chen Guang, yang mendirikan sekolah dansa S-Pole Dance di Shanghai berujar, dia jarang menerima permintaan menari di resepsi.
Dia menjelaskan kebanyakan permintaan berasal dari acara seperti pameran mobil untuk menarik pengunjung.
"Kemungkinan si penampil diundang karena pengantinnya adalah penari tiang, atau tertarik dengan tarian itu," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.