Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New York Times Pajang Foto Anak Korban Konflik Gaza di Halaman Utama

Kompas.com - 29/05/2021, 20:02 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Surat kabar asal AS New York Times pada Jumat (28/5/2021), menampilkan foto anak-anak korban konflik Jalur Gaza di halaman pertama edisi cetak mereka.

Sebanyak 67 anak Palestina yang tewas dalam konflik ditampilkan seluruhnya, berdampingan dengan liputan menyentuh hati berjudul They Were Just Children atau "Mereka Hanya Anak-anak."

Liputan empatik ini menyajikan cerita dari masing-masing anak yang terbunuh. Dalam pengantarnya, yang juga bisa dilihat di situs New York Times, tertulis pesan mendalam dari para orangtua korban. 

Mereka diwawancarai satu-persatu, mengungkap cerita tentang anak-anak mereka yang seharusnya tak jadi korban konflik berkepanjangan.

Baca juga: Kepala HAM PBB: Serangan Israel di Gaza Mungkin Termasuk Kejahatan Perang

New York Times menulis, saat para orang tua diminta menjeskan perasaan mereka, kebanyakan akan berkata, "It's God's will (itu kehendak Tuhan)."

Media yang berbasis di New York City ini juga menggambarkan bagaimana mimik para orangtua saat menjawabnya. Semuanya hampir sama: Berbisik pasrah dan seolah tak bisa berbuat apa-apa.

Para orangtua ini lantas mengenang cita-cita anak  mereka. Mulai dari yang ingin menjadi dokter, artis, bahkan pemimpin. Sayangnya, sebelum impian mereka terwujud, mereka sudah lebih dulu terbunuh.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berdirinya Organisasi Pembebasan Palestina

Catatan awal menyebut, selama 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas di bulan ini, setidaknya 67 anak di bawah usia 18 tahun tewas di Gaza dan 2 di Israel.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu (21/5/2021), Sekjen PBB Antonio Guterres sempat menyatakan dalam Majelis Umum PBB bahwa, “Jika ada neraka di Bumi, itu adalah nyawa anak-anak di Gaza.”

Guterres lantas menyerukan Israel segera mengakhiri pertempuran. Pengeboman udara dan artileri oleh pasukan Israel di Gaza, bisa membunuh anak-anak yang tidak bersalah.

Baca juga: Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas, Bagaimana Nasib Gaza Palestina Selanjutnya?

Sementara, hampir bersamaan dengan New York Times, Haaretz, surat kabar Israel, juga menerbitkan gambar anak-anak korban konflik di halaman depan. Dengan tajuk utama berjudul "Ini adalah Harga Perang", liputan mereka juga membahas cerita dari anak-anak Gaza.

Keputusan ini memicu kemarahan berbagai pihak yang mendukung Israel. Bahkan, ada yang langsung menjuluki Haaretz sebagai "surat kabar Hamas."

Berikut nama-nama anak yang jadi korban meninggal dalam konflik Gaza. Semuanya ditampilkan di halaman depan New York Times dan Haaretz.

Baca juga: Irlandia Jadi Negara UE Pertama Akui Aneksasi De Facto Israel atas Tanah Palestina

Baraa Al-Gharabli; Yazan, Marwan, Rahaf dan Ibrahim Al-Masri; Hussein Hammad; Ibrahim Hassanein; Muhammad Sulaiman; Hamza Ali, Mina dan Lina Shrair; Ziad Talaba; Miriam Talabani.

Hala Rifi; Bashar Sammour; Amir, Ahmed, Ismail dan Adham Tanani; Khaled Qanun; Ahmed Al-Hawjari; Lina Issa; Fawzia Abu Faris; Muhammad Abu Dhay; Hur Al-Zamili; Ibrahim Al-Rantisi.

Muhammad Zain; Amira dan Islam Al-Attar; Abdullah Joudeh; Buthainah Obaid; Suhaib, Yahya, Osama dan Abdul Rahman Al-Hadidi; Yamen, Bilal, Miriam dan Yousef Abu Hattab.

Muhammad Bahar; Yara, Hala, Rola, Ziad, Qusai, Adam, Ahmed, dan Hana Al-Qulaq; Dina, Yazan, dan Mira Al-Franji; Tala dan Tawfiq Abu Al-Louf; Yusef Al-Baz; Rafif Abu Dayer, dan Nagham Salih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com