Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pejabat Korea Utara Ketakutan dengan Kim Yo Jong dan Menyebutnya "Wanita Iblis"

Kompas.com - 27/05/2021, 19:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pejabat pemerintah Korea Utara hidup dalam ketakutan setelah serangkaian eksekusi atas perintah Kim Yo Jong dan menjulukinya "wanita iblis".

Sejak pemerintahan Kim Jong Un dimulai pada 2011, Kim Yo Jong, saudara perempuannya, memiliki kekuasaannya sendiri dan puncaknya dengan ia menjadi anggota alternatif Politbiro pada April 2020.

Pada saat itu, saudara laki-lakinya dikabarkan mengalami masalah kesehatan dan beberapa ahli percaya dia bisa menjadi kandidat untuk menggantikan Kim Jong Un, jika meninggal.

Baca juga: Adik Perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong Sebut Korea Selatan Burung Beo Amerika Serikat

Namun, dia diturunkan jabatannya selama Kongres Partai ke-8 Partai Buruh Korea pada Januari 2021.

Ia hanya menjadi anggota Komite Sentral Partai dengan golongannya diturunkan dari wakil direktur I menjadi wakil direktur saja, seperti yang dilansir dari Radio Free Asia (RFA) pada Selasa (18/5/2021).

Namun, Kim Yo Jong tetap menjadi salah satu orang paling berkuasa di Korea Utara, dan menurut informasi dua pejabat bahwa ia telah memerintahkan eksekusi pejabat pemerintah hanya karena "membuat dia kesal".

“Berita bahwa mereka menembak mati seorang pejabat tinggi di Pyongyang menyebar di antara para pejabat di Hyesan sekarang," kata seorang pejabat badan administratif di provinsi Ryanggang utara tengah kepada RFA Korean Service pada Kamis (13/5/2021).

"Kami tidak tahu siapa pejabat yang dieksekusi itu, tetapi saya mendengar dari seorang pejabat yang dekat dengan saya bahwa dia dieksekusi atas perintah Kim Yo Jong," lanjut perjabat tersebut.

Baca juga: Kim Yo Jong Marah karena Korea Selatan Memata-matai Korea Utara

Kemudian pejabat itu menceritakabn bahwa pada November 2020, ada insiden penyelundupan emas yang dilaporkan ke Komite Sentral Partai.

Lalu, "tentara komando keamanan perbatasan dieksekusi oleh regu tembak pada Desember, sementara 9 warga dipenjara seumur hidup."

"Puluhan anggota keluarga mereka, sementara itu, dikirim ke kamp penjara politik," kata sumber itu, yang meminta namanya dirahasiakan karena alasan keamanan.

RFA melaporkan pada November bahwa 2 tentara tertangkap menyelundupkan sejumlah emas bernilai 10 juta dollar AS (Rp 142,9 miliar) ke China dekat Hyesan, pada 1 November.

Salah satu tentara ditangkap segera, sementara yang lain seorang penjaga keamanan perbatasan melarikan diri ke China dan diyakini menjadi tahanan otoritas China, menurut sumber pemerintah setempat.

Sumber di pemerintahan provinsi Ryanggang memberitahu RFA bahwa tentara yang ditangkap pada 1 November, mengungkapkan selama investigasi bahwa mereka telah bekerja dengan 6 warga dalam perjalanan menyelundupkan emas ke China.

Baca juga: Saat Kim Jong Un Naik Jabatan, Nama Kim Yo Jong Hilang dari Anggota Partai, Ada Apa?

Setelah itu, 6 warga yang membantu ditangkap pada 16 November, menurut keterangan seorang pejabat pengdailan kepada RFA pada saat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com