Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan dia mengeluarkan instruksi "untuk menjaga keselamatan penumpang".
Baca juga: Demo Belarus, Seorang Pria Bakar Diri di Depan Gedung Pemerintahan
Para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan membahas insiden itu pada pertemuan puncak di Brussel pada Senin (26/5/2021). Duta besar NATO akan bertemu pada Selasa (27/5/2021).
“Sejumlah langkah sedang dikerjakan termasuk larangan penerbangan berlebih di Belarusia, larangan masuk ke bandara Eropa oleh maskapai nasional Belavia, dan penangguhan jaringan transportasi darat,” kata pejabat Perancis melansir BBC.
Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, mengatakan "perilaku itu keterlaluan dan ilegal … (dan) akan memiliki konsekuensi".
Presiden Lituania Gitanas Nauseda mendesak UE menjatuhkan sanksi ekonomi baru. Dia mengatakan kepada BBC bahwa ini "dapat menimbulkan dampak yang lebih besar pada perilaku rezim Belarusia".
Negara itu telah menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Belarus. Lituania juga mendesak mereka yang sudah berada di negara itu untuk pergi.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengatakan diperlukan tindakan, bukan kata-kata, hingga penjatuhan sanksi dengan "dampak nyata".
"Kami tidak bisa membiarkan insiden ini berlalu atas dasar peringatan atau siaran pers yang kuat," katanya kepada penyiar RTE.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan Protasevich telah ditangkap "atas dasar tipu daya" dan menyerukan pembebasannya segera.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Belarus Tikhanovskaya Umumkan Siap Memimpin di Masa Transisi
Pejabat Lithuania, mengutip Ryanair, mengatakan 126 penumpang naik pesawat dari Yunani.
Dalam sebuah pernyataan, maskapai Irlandia Ryanair menyatakan para awak telah "diberitahu oleh Belarus (Pengawas Lalu Lintas Udara) tentang potensi ancaman keamanan di dalam pesawat dan diperintahkan untuk mengalihkan ke bandara terdekat, Minsk".
Tetapi Tadeusz Giczan, editor Nexta (outlet media yang digunakan Protasevich untuk bekerja), berkicau bahwa agen khusus dari layanan keamanan Belarus KGB, telah naik ke pesawat dan menjadi sumber peringatan bom.
Franak Viacorka, seorang teman dan rekan dari Protasevich, mengatakan kepada program Today BBC Radio 4 bahwa wartawan itu "sudah merasakan sesuatu yang buruk" di bandara Athena. Pasalnya Protasevich telah melihat seseorang mengikutinya.
Beberapa penumpang menggambarkan melihat Protasevich tampak gugup saat insiden itu terjadi.
"Dia hanya berpaling kepada orang-orang dan mengatakan dia menghadapi hukuman mati," kata Monika Simkiene kepada kantor berita AFP.
Baca juga: Gagal Gulingkan Presiden, Massa Demo Belarus Ganti Taktik
Penumpang lain mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Protasevich membuka loker di atas kepala setelah mereka diberitahu tentang pengalihan tersebut. Dia lalu mengeluarkan laptop dan telepon dan memberikannya kepada seorang teman wanita.
Viacorka mengatakan wanita, yang merupakan pacar Protasevich dan ditangkap bersamanya, "tidak terlibat sama sekali dalam masalah apa pun. Tetapi mereka (pemerintah Belarus) akan mengejarnya karena dia adalah orang yang dekat dengannya."
Pasangan Protasevich yang turut serta dalam penerbangan itu diketahui bernama Sofia Sapega, warga negara Rusia.
"Ini adalah kasus pembajakan pesawat yang disponsori negara ... pembajakan yang disponsori negara," kata kepala eksekutif Ryanair Michael O'Leary kepada radio Irish Newstalk, Senin (24/5/2021).