Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Polisi Menjadi Pemimpin Geng, di Rumahnya Ditemukan 40 Jenazah

Kompas.com - 24/05/2021, 17:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Sebanyak 40 jenazah ditemukan dalam kuburan massal di rumah mantan polisi El Salvador yang berubah menjadi pemimpin geng.

Sejauh ini, aparat baru mengeluarkan 24 mayat dalam insiden yang terjadi di Chalchuapa, barat laut ibu kota San Salvador.

Pemerintah setempat menyatakan, mereka menggali kuburan massal itu, dengan sebagian korban diyakini adalah perempuan.

Baca juga: Aksi May Day: Isu yang Disorot, Kuburan Massal, hingga Penangkapan Peserta Unjuk Rasa

Hugo Ernesto Osorio Chavez, yang rumahnya menjadi lokasi penemuan jenazah, ditangkap bersama 9 orang lainnya.

Osorio Chavez yang adalah mantan polisi ditangkap pada 8 Mei atas kasus pembunuhan ibu dan anak.

Kasus pembunuhan itu mulai muncul ke permbukaan setelah warga setempat melaporkannya ke pihak berwajib.

Mendapat laporan tersebut, polisi ke rumah Osorio Chavez yang berlokasi di depan ladang tebu, dan menemukan puluhan mayat itu.

Dilansir Daily Mail Jumat (21/5/2021), pelaku dilaporkan sempat diinvestigasi atas tuduhan kejahatan seksual.

Menteri Hukum dan Keamanan Villatoro berkata, mereka saat ini tengah mengambil sampel DNA dari jasad yang dikumpulkan.

Baca juga: Spanyol Akan Membuka Kuburan Massal Berisi 33.000 Korban Perang Saudara

DNA tersebut akan dibawa ke keluarga yang melaporkan kerabat mereka menghilang, untuk melihat apakah ada kecocokan.

Diberitakan Sky News, kedalaman pada kuburan mengindikasikan pelaku yang terlibat lebih dari satu orang.

Otoritas El Salvador menerangkan, evakuasi mayat bisa memakan waktu hingga bulan depan sementara penggalian dilakukan di bagian lain lokasi kejadian.

Keluarga yang yakin kerabat mereka menjadi korban berkumpul pada Kamis (20/5/2021), saat tim forensik mengeluarkan tulang belulang dari tanah.

Salah satunya adalah Marleny Barrientos, ibu berusia 50 tahun yang putranya menghilang pada 2015.

"Ada harapan saya akan mengenali dia, meski wujudnya sudah menjadi tulang. Karena itu saya datang," kata dia.

Baca juga: Kuburan Massal di Wilayah Kartel Meksiko Ungkap 113 Mayat Korban Pembantaian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com