Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Akan Membuka Kuburan Massal Berisi 33.000 Korban Perang Saudara

Kompas.com - 14/04/2021, 16:41 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

MADRID, KOMPAS.com - Pemerintah Perdana Menteri Sosialis Spanyol Pedro Sanchez memulai proses untuk membuka kuburan massal, yang berisi jenazah lebih dari 33.000 korban perang saudara pada 1936-1939 di negara itu.

Para pejabat meminta izin yang memungkinkan mereka mulai menggali jenazah dari The Valley of the Fallen, menurut pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Spanyol yang diterbitkan Senin (12/4/2021).

Baca juga: Bandar Narkoba Spanyol Bangun Kapal Selam Khusus, Mampu Angkut 2 Ton Obat Terlarang

Mausoleum atau kuburan megah dan luas itu berada di pinggiran Madrid. Tempat itu dibangun oleh mantan diktator fasis Spanyol Francisco Franco.

Jenazahnya dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Salib Suci, dan beberapa di antaranya telah diklaim oleh anggota keluarga, menurut kementerian itu.

Proyek ini akan melibatkan pekerjaan konstruksi, yang akan memungkinkan pekerja mengakses dan memindahkan jasad dengan aman.

Permintaan itu diajukan setelah pemerintah menyetujui dana 665.000 euro (793.000 dollar AS) setara Rp 11,5 miliar untuk proyek tersebut pada 30 Maret.

Baca juga: Spanyol Sahkan UU Eutanasia untuk Bantu Seseorang Mengakhiri Hidup

Menurut pernyataan otoritas Spanyol kepada CNN, diperkirakan sejak 1959 jasad lebih dari 33.000 korban Perang Saudara Spanyol dikirim ke lokasi itu dari seluruh negeri. Ruang bawah tanah yang berisi jenazah belum dibuka sejak itu.

Analisis struktural dari kuburan bawah tanah dilakukan antara 2017 dan 2019. Ini memungkinkan para pejabat untuk mengidentifikasi kemungkinan untuk masuk ke dalamnya.

Pada 29 Maret, kementerian juga mengumumkan alokasi tiga juta euro (3,58 juta dollar AS) setara Rp 52,5 miliar.

Dana itu dialokasikan untuk program yang lebih luas, didedikasikan untuk "pencarian, identifikasi dan memberikan penghormatan kepada orang-orang yang hilang selama perang saudara dan kediktatoran."

Valley of the Fallen sebagian dibangun oleh tahanan politik rezim Franco.

Franco sendiri dimakamkan di basilika ketika dia meninggal pada 1975. Tetapi pada Oktober 2019 jenazahnya digali dan dipindahkan ke pemakaman negara bagian Mingorrubio di El Pardo, 12 mil utara Madrid, tempat istrinya dimakamkan.

Baca juga: Spanyol Minta 859 Ternak dari Kapal Karim Allah Dimusnahkan

Penggalian ini merupakan janji kebijakan utama dari Sanchez ketika dia berkuasa pada 2018.

Keluarga Franco dan pendukung sayap kanannya menentang rencana tersebut. Tapi keluarga itu tidak berhasil mengajukan banding atas keputusan penggalian di pengadilan.

Valley of the Fallen telah menjadi daya tarik bagi turis dan simpatisan sayap kanan, yang melakukan demonstrasi tahunan pada peringatan kematian Franco pada 20 November.

Franco memerintah Spanyol dari akhir 1930-an hingga kematiannya. Ribuan eksekusi dilakukan oleh rezim nasionalisnya selama Perang Saudara Spanyol dan tahun-tahun berikutnya.

Pada 2007, pemerintah Spanyol mengeluarkan Hukum Memori Sejarah. Ini secara resmi mengutuk rezim Franco dan melarang acara politik di makam massal itu.

Hukum baru itu juga mengakui para korban perang saudara, dan negara Francoist, dan menjanjikan bantuan kepada para korban dan keturunan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com