Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Sahkan UU Eutanasia untuk Bantu Seseorang Mengakhiri Hidup

Kompas.com - 19/03/2021, 10:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

MADRID, KOMPAS.com - Spanyol telah mengeluarkan UU euntanasia, yang memungkinkan orang mengakhiri hidup mereka sendiri dalam beberapa keadaan. 

Majelis rendah parlemen Spanyol menyetujui UU tersebut dengan dukungan dari partai-partai tengah dan sayap kiri pada Kamis (18/3/2021).

UU itu mengizinkan orang dewasa dengan penyakit "serius dan tak tersembuhkan" yang menyebabkan "penderitaan tak tertahankan" untuk memilih mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Cegah Bunuh Diri, Jepang Tunjuk Menteri Kesepian

UU itu diperkirakan akan berlaku efektif pada Juni, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (18/3/2021).

"Hari ini kita menjadi negara yang lebih manusiawi, adil, dan bebas," tweet Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, beberapa menit setelah pemungutan suara.

"Hukum eutanasia, secara luas dituntut oleh masyarakat, yang akhirnya dapat terwujud," ujarnya.

Pengesahan UU tersebut dirayakan oleh aktivis hak untuk mati, tapi mengutuk kelompok konservatif dan religius.

Baca juga: Bayi 5 Bulan Tewas Setelah Kejatuhan Pria yang Bunuh Diri

Sebelum ada UU, membantu orang untuk mati di Spanyol berpotensi mendapatkan hukuman penjara hingga 10 tahun.

Hukum Spanyol mengizinkan dua cara sukarela yang memungkinkan seseorang mengakhiri hidupnya sendiri, yaitu eutanasia dan bunuh diri dengan bantuan.

Belgia, Luksemburg, Belanda, Kanada dan Kolombia adalah satu-satunya negara lain yang saat ini telah melegalkan eutanasia.

Parlemen Portugal telah berusaha mengambil langkah yang sama. Namun minggu ini, undang-undang yang berusaha melegalkan eutanasia ditolak karena dianggap tidak konstitusional oleh pengadilan tinggi negara itu.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Tingkat Bunuh Diri di Jepang Melesat 16 Persen

Eutanasia adalah tindakan mengakhiri hidup dengan sengaja untuk menghilangkan penderitaan, misalnya suntikan mematikan yang diberikan oleh dokter.

Dalam kasus bunuh diri yang dibantu, tindakan tersebut dilakukan oleh orang itu sendiri dengan bantuan.

Untuk mendapatkan hak atas salah satu tindakan itu, ada beberapa syarat yang diperlukan, yaitu pertama, orang tersebut menderia "penyakit serius atau tidak dapat disembuhkan" atau kondisi "kronis atau tidka mampu" yang menyebabkan "penderitaan tak tertahankan".

Kedua, dia adalah penduduk legal Spanyol berusia dewasa.

Baca juga: Luo Lili, Sosialita yang Bunuh Diri Sambil Peluk Bayinya karena Depresi Hamil Tak Dinikahi

Ketiga, orang yang bersangkutan "sadar dan sadar sepenuhnya" saat mereka membuat permintaan, yang harus diajukan 2 kali secara tertulis, dengan selang waktu 15 hari.

Seorang dokter dapat menolak permintaan itu, jika syarat tidak dipenuhi.

Persyaratan harus disetujui oleh tenaga medis kedua dan oleh badan evaluasi.

Setiap tenaga medis dapat menarik diri atas dasar "hati nurani" untuk mengambil bagian dalam prosedur tersebut.

Baca juga: Depresi Kehilangan Pekerjaan, Wanita Ini Bunuh Diri Beserta Bayinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com