SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Sebanyak 40 jenazah ditemukan dalam kuburan massal di rumah mantan polisi El Salvador yang berubah menjadi pemimpin geng.
Sejauh ini, aparat baru mengeluarkan 24 mayat dalam insiden yang terjadi di Chalchuapa, barat laut ibu kota San Salvador.
Pemerintah setempat menyatakan, mereka menggali kuburan massal itu, dengan sebagian korban diyakini adalah perempuan.
Baca juga: Aksi May Day: Isu yang Disorot, Kuburan Massal, hingga Penangkapan Peserta Unjuk Rasa
Hugo Ernesto Osorio Chavez, yang rumahnya menjadi lokasi penemuan jenazah, ditangkap bersama 9 orang lainnya.
Osorio Chavez yang adalah mantan polisi ditangkap pada 8 Mei atas kasus pembunuhan ibu dan anak.
Kasus pembunuhan itu mulai muncul ke permbukaan setelah warga setempat melaporkannya ke pihak berwajib.
Mendapat laporan tersebut, polisi ke rumah Osorio Chavez yang berlokasi di depan ladang tebu, dan menemukan puluhan mayat itu.
Dilansir Daily Mail Jumat (21/5/2021), pelaku dilaporkan sempat diinvestigasi atas tuduhan kejahatan seksual.
Menteri Hukum dan Keamanan Villatoro berkata, mereka saat ini tengah mengambil sampel DNA dari jasad yang dikumpulkan.
Baca juga: Spanyol Akan Membuka Kuburan Massal Berisi 33.000 Korban Perang Saudara
DNA tersebut akan dibawa ke keluarga yang melaporkan kerabat mereka menghilang, untuk melihat apakah ada kecocokan.
Diberitakan Sky News, kedalaman pada kuburan mengindikasikan pelaku yang terlibat lebih dari satu orang.
Otoritas El Salvador menerangkan, evakuasi mayat bisa memakan waktu hingga bulan depan sementara penggalian dilakukan di bagian lain lokasi kejadian.
Keluarga yang yakin kerabat mereka menjadi korban berkumpul pada Kamis (20/5/2021), saat tim forensik mengeluarkan tulang belulang dari tanah.
Salah satunya adalah Marleny Barrientos, ibu berusia 50 tahun yang putranya menghilang pada 2015.
"Ada harapan saya akan mengenali dia, meski wujudnya sudah menjadi tulang. Karena itu saya datang," kata dia.
Baca juga: Kuburan Massal di Wilayah Kartel Meksiko Ungkap 113 Mayat Korban Pembantaian
Pada Rabu (19/5/2021), hakim lokal memerintahkan penangkapan terhadap 11 orang yang diduga berhubungan dengan Osorio Chavez.
Terduga pelaku tersebut dituduh sudah melakukan pembunuhan sadis terhadap perempuan selain menjadi kaki tangan eks polisi.
Direktur Kepolisian Mauricio Arriaza Chicas mengungkapkan, Osorio Chavez dipecat sejak 2015, dan diduga sudah membunuh korbannya selama 10 tahun terakhir.
Chicas menjabarkan berdasarkan interogasi, si mantan penegak hukum mengaku bertemu korbannya di media sosial.
Setelah menyasar targetnya, dia mengajak mereka bertemu dan menawarkan tawaran pergi ke Amerika Serikat (AS).
"Psikopat ini sudah ditahan. Saya yakin 99 persen orang yang membantunya bakal menyusul," tegas Chicas.
Baca juga: Dilaporkan Hilang, Model Ini Ditemukan di Dalam Kuburan Massal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.