Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Gelar Parade Militer di Jalur Gaza, Pemimpin Tertinggi Tampil Perdana

Kompas.com - 24/05/2021, 10:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

GAZA, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Hamas, Yehiyeh Sinwar, untuk pertama kalinya membuat penampilan publik ketika parade militer di Jalur Gaza pada Sabtu (22/5/2021).

Parade militer itu dilakukan sebagai aksi unjuk kekuatan, yang menantang setelah perang 11 hari dengan Israel.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Gencatan Senjata Israel dan Hamas | Lonjakan Kasus Covid-19 Malaysia

AP pada Minggu (23/5/2021) melaporkan ada ratusan militan Hamas dengan penutup wajah membawa senapan serbu diarak di Kota Gaza.

Parade militer itu menandai hari pertama gencatan senjata secara penuh. Sementara, mediator Mesir mengadakan pembicaraan, untuk memperkuat gencatan senjata, yang mengakhiri perang keempat Israel-Hamas dalam satu dekade.

Dalam pertempuran itu, Israel melancarkan ratusan serangan udara terhadap sasaran militan di Gaza.

Sementara Hamas dan militan lainnya menembakkan lebih dari 4.000 roket Israel. Lebih dari 250 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.

Baik Israel dan Hamas telah mengklaim kemenangan.

Pawai ratusan pejuang Hamas, yang mengenakan kamuflase militer, juga melewati tenda duka untuk Bassem Issa. Komandan senior Hamas itu tewas dalam pertempuran 11 hari tersebut.

Sementara itu, pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yehiyeh Sinwar, terlihat memberikan penghormatan dalam penampilan publik pertamanya sejak perang dimulai.

Israel mengebom rumah Sinwar, bersama dengan tokoh-tokoh senior Hamas lainnya. “Negeri Zionis” itu mengklaim serangan dilakukan terhadap apa yang dikatakannya sebagai infrastruktur militer kelompok militan Palestina.

Baca juga: Mengenal Intifada, Perlawanan Luas Rakyat Palestina terhadap Israel

Masalah tak terpecahkan

Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz, mengatakan Israel telah memberikan pukulan hukuman bagi Hamas. Sementara tokoh-tokoh utama Hamas tetap menjadi sasaran.

Meski demikian, ada ekspektasi luas bahwa gencatan senjata akan berlaku sementara, bahkan jika ronde bentrokan lain di beberapa titik tampaknya tak terelakkan.

Masalah yang mendasari pertikaian tetap tidak terpecahkan. Salah satunya karena konflik 14 tahun blokade perbatasan Israel-Mesir, yang memengaruhi lebih dari 2 juta penduduk Gaza. Di samping itu juga adanya penolakan oleh militan Hamas untuk melucuti senjata.

Konflik tersebut juga memunculkan rasa frustrasi yang mendalam di antara orang-orang Palestina, baik di Tepi Barat yang diduduki, Gaza atau di dalam Israel, atas status quo, dengan proses perdamaian Israel-Palestina yang ditinggalkan selama bertahun-tahun.

Terlepas dari statusnya yang melemah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan menjadi titik kontak untuk setiap pembaruan upaya diplomasi Amerika Serikat (AS). Pasalnya, Israel dan Barat (termasuk AS), menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan Abbas dan para pemimpin Israel ketika dia berkunjung di minggu mendatang.

Baca juga: Rangkuman Konflik Terbaru Hamas dan Israel dalam Angka

Abbas diperkirakan akan meningkatkan tuntutan agar rencana rekonstruksi Gaza, melalui Otoritas Palestina untuk menghindari penguatan Hamas.

Pada Sabtu (22/5/2021) Abbas bertemu dengan mediator Mesir. Mereka membahas pembangunan kembali Gaza dan hubungan internal Palestina, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.

Seorang diplomat Mesir mengatakan bahwa dua tim penengah berada di Israel dan wilayah Palestina. Tim itu melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan gencatan senjata, dan mengamankan “ketenangan jangka panjang.”

Diplomat itu mengatakan diskusi termasuk penerapan langkah-langkah yang disepakati di Gaza dan Yerusalem. Termasuk cara-cara untuk mencegah praktik yang mengarah pada “pertempuran terbaru.”

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut. Namun, hal itu merujuk pada kekerasan di Masjid Al-Aqsa, dan rencana penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com