Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hamas Gelar Parade Militer di Jalur Gaza, Pemimpin Tertinggi Tampil Perdana

GAZA, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Hamas, Yehiyeh Sinwar, untuk pertama kalinya membuat penampilan publik ketika parade militer di Jalur Gaza pada Sabtu (22/5/2021).

Parade militer itu dilakukan sebagai aksi unjuk kekuatan, yang menantang setelah perang 11 hari dengan Israel.

AP pada Minggu (23/5/2021) melaporkan ada ratusan militan Hamas dengan penutup wajah membawa senapan serbu diarak di Kota Gaza.

Parade militer itu menandai hari pertama gencatan senjata secara penuh. Sementara, mediator Mesir mengadakan pembicaraan, untuk memperkuat gencatan senjata, yang mengakhiri perang keempat Israel-Hamas dalam satu dekade.

Dalam pertempuran itu, Israel melancarkan ratusan serangan udara terhadap sasaran militan di Gaza.

Sementara Hamas dan militan lainnya menembakkan lebih dari 4.000 roket Israel. Lebih dari 250 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.

Baik Israel dan Hamas telah mengklaim kemenangan.

Pawai ratusan pejuang Hamas, yang mengenakan kamuflase militer, juga melewati tenda duka untuk Bassem Issa. Komandan senior Hamas itu tewas dalam pertempuran 11 hari tersebut.

Sementara itu, pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yehiyeh Sinwar, terlihat memberikan penghormatan dalam penampilan publik pertamanya sejak perang dimulai.

Israel mengebom rumah Sinwar, bersama dengan tokoh-tokoh senior Hamas lainnya. “Negeri Zionis” itu mengklaim serangan dilakukan terhadap apa yang dikatakannya sebagai infrastruktur militer kelompok militan Palestina.

Masalah tak terpecahkan

Menteri pertahanan Israel, Benny Gantz, mengatakan Israel telah memberikan pukulan hukuman bagi Hamas. Sementara tokoh-tokoh utama Hamas tetap menjadi sasaran.

Meski demikian, ada ekspektasi luas bahwa gencatan senjata akan berlaku sementara, bahkan jika ronde bentrokan lain di beberapa titik tampaknya tak terelakkan.

Masalah yang mendasari pertikaian tetap tidak terpecahkan. Salah satunya karena konflik 14 tahun blokade perbatasan Israel-Mesir, yang memengaruhi lebih dari 2 juta penduduk Gaza. Di samping itu juga adanya penolakan oleh militan Hamas untuk melucuti senjata.

Konflik tersebut juga memunculkan rasa frustrasi yang mendalam di antara orang-orang Palestina, baik di Tepi Barat yang diduduki, Gaza atau di dalam Israel, atas status quo, dengan proses perdamaian Israel-Palestina yang ditinggalkan selama bertahun-tahun.

Terlepas dari statusnya yang melemah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan menjadi titik kontak untuk setiap pembaruan upaya diplomasi Amerika Serikat (AS). Pasalnya, Israel dan Barat (termasuk AS), menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan Abbas dan para pemimpin Israel ketika dia berkunjung di minggu mendatang.

Abbas diperkirakan akan meningkatkan tuntutan agar rencana rekonstruksi Gaza, melalui Otoritas Palestina untuk menghindari penguatan Hamas.

Pada Sabtu (22/5/2021) Abbas bertemu dengan mediator Mesir. Mereka membahas pembangunan kembali Gaza dan hubungan internal Palestina, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.

Seorang diplomat Mesir mengatakan bahwa dua tim penengah berada di Israel dan wilayah Palestina. Tim itu melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan gencatan senjata, dan mengamankan “ketenangan jangka panjang.”

Diplomat itu mengatakan diskusi termasuk penerapan langkah-langkah yang disepakati di Gaza dan Yerusalem. Termasuk cara-cara untuk mencegah praktik yang mengarah pada “pertempuran terbaru.”

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut. Namun, hal itu merujuk pada kekerasan di Masjid Al-Aqsa, dan rencana penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/24/102245970/hamas-gelar-parade-militer-di-jalur-gaza-pemimpin-tertinggi-tampil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke