Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 India Menjalar ke Desa, Penduduk Beralih ke Klinik Ilegal

Kompas.com - 24/05/2021, 08:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

PARSAUL, KOMPAS.com - Gelombang kedua virus corona memukul parah India sehingga membebani sistem kesehatannya, bahkan di kota-kota besar.

Seorang pejabat pemerintah melaporkan wabah Covid-19 India telah stabil di beberapa bagian negara. Tetapi, kematian meningkat 4.194 pada Sabtu (22/5/2021).

Infeksi diyakini telah menyebar di daerah pedesaan di mana layanan kesehatan publik langka dan sudah melampaui batas.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Mulai Rendah, tapi Kematian Masih Tinggi

Menurut laporan Reuters fasilitas medis pedesaan India bobrok. Sedikit dokter serta perawat yang bekerja di lapangan.

Artinya banyak klinik dijalankan oleh orang-orang yang tidak memiliki pelatihan.

Seperti yang ditemukan di desa Parsaul, sekitar 60 km (40 mil) dari ibu kota New Delhi. Reuters menemukan seorang mantan pekerja rumah sakit India, yang tanpa pendidikan medis, menjalankan sebuah klinik kecil tanpa izin.

Dia merawat pasien yang kesulitan bernapas, dan memeriksa kadar oksigen pasien saat mereka berbaring di ranjang anyaman bambu.

Mantan asisten rumah sakit, yang hanya diketahui berusia 52 tahun tersebut, pindah dari satu ranjang ke ranjang lain. Dia untuk memeriksa tingkat IV.

Sementara kantong infus yang kosong menumpuk di bawah tangga berdinding bata.

"Pasien dengan demam dan masalah pernapasan telah meningkat dalam dua bulan terakhir," kata mantan asisten tersebut.

Baca juga: Jamur Putih yang Mematikan Kini Mengancam Pasien Covid-19 India

Dia mengaku telah membantu pasien di kliniknya sejak 1993. Tetapi dia tidak ingin menyebutkan namanya, karena takut mendapat reaksi keras dari pihak berwenang.

"Orang-orang dari enam atau tujuh desa terdekat mengenal saya secara pribadi dan memercayai saya."

Beberapa pasien mengenakan masker wajah saat berbaring di ranjang anyaman klinik ilegal itu. Sementara yang lain menutupi wajah dengan pakaian.

Ashok, seorang penduduk desa datang ke klinik ilegal itu bersama pasien yang demam. Dia mengatakan orang-orang di daerahnya takut untuk keluar dari rumah.

Dia menduga virus corona telah menewaskan sekitar 15 orang di dekatnya, dalam beberapa hari terakhir.

Infrastruktur kesehatan yang buruk dan kurangnya pengujian membuat banyak pasien tidak tahu apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau hanya flu.

Baca juga: India Minta Perusahaan Media Sosial Hapus Konten ‘Varian India

Bubli, 30 tahun, juga mengunjungi klinik ilegal tersebut untuk mendapatkan pengobatan demam.

"Tidak, dia tidak mengidap Covid-19, itu hanya demam. Kami takut Covid, tapi pergi ke rumah sakit besar lebih berbahaya," kata suami Bubli kepada Reuters.

Total infeksi di negara itu mencapai 26,3 juta pada Sabtu (22/5/2021), jumlah itu tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sementara jumlah kematian total negara itu yang tercatat 295.525 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com