Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Mengaku Punya Kemampuan Terbatas untuk Menghentikan Konflik Israel-Palestina

Kompas.com - 12/05/2021, 19:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meminta Israel dan Palestina untuk mengurangi konflik eksplosif yang merusak infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa di wilayah yang dikuasai oleh kedua belah pihak.

"Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri, bersikap tenang," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Mengenal Iron Dome, Senjata Israel untuk Melawan Roket Hamas

Menurutnya, AS akan terus terlibat dengan para pejabat senior Israel dan kepemimpinan Palestina di hari-hari dan minggu-minggu mendatang.

Tapi dia memperingatkan mungkin tidak ada banyak yang bisa dilakukan Washington.

"Amerika Serikat melakukan apa yang kami bisa. Namun demikian... kemampuan kami dalam situasi tertentu dalam beberapa kasus, terbatas," ujarnya melansir Newsweek.

Price menekankan "Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan menanggapi serangan roket." Dan "rakyat Palestina juga memiliki hak atas keselamatan dan keamanan, seperti yang dilakukan Israel."

Dia menyebut serangan roket oleh gerakan Palestina Hamas dan ekstremis Palestina sebagai bentuk "serangan teroris yang mengerikan."

Tapi dia menolak untuk menanggapi pertanyaan wartawan tentang, apakah AS menganggap serangan udara Israel di Gaza dapat diterima.

Baca juga: Kota Israel Ini Masuk Kondisi Darurat setelah Terjadi Kerusuhan yang Melukai 12 Orang

Korban tewas, diperkirakan oleh masing-masing pihak, dikatakan termasuk 30 warga Palestina, oleh Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, dan dua orang Israel, menurut Pasukan Pertahanan Israel. Lebih banyak lagi yang cedera.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Selasa (11/5/2021) mengatakan "dukungan Presiden AS Joe Biden untuk keamanan Israel, atas hak sahnya untuk mempertahankan diri dan rakyatnya, adalah fundamental dan tidak akan pernah diabaikan."

Dia juga mengatakan pemimpin AS sedang dalam pembicaraan dengan pejabat tinggi dari kedua sisi dalam perseteruan mematikan tersebut.

"(Biden) telah mengarahkan timnya untuk terlibat secara intensif dengan pejabat senior Israel dan Palestina, serta para pemimpin di seluruh Timur Tengah," kata Psaki kepada wartawan pada kesempatan itu.

"Timnya sedang mengkomunikasikan pesan yang jelas dan konsisten untuk mendukung deeskalasi, dan itu adalah fokus utama kami."

Baca juga: Konflik di Gaza Makin Panas, PM Israel Janji Hamas Bakal Membayar Mahal

Meski begitu, kedua belah pihak tampaknya bersiap untuk mengintensifkan pertarungan.

Newsweek melaporkan, diperkirakan Hamas mengirim 130 roket ke kota metropolitan Tel Aviv sebagai tanggapan atas serangan udara Israel, yang menjatuhkan gedung apartemen di wilayah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com