WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meminta Israel dan Palestina untuk mengurangi konflik eksplosif yang merusak infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa di wilayah yang dikuasai oleh kedua belah pihak.
"Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri, bersikap tenang," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Mengenal Iron Dome, Senjata Israel untuk Melawan Roket Hamas
Menurutnya, AS akan terus terlibat dengan para pejabat senior Israel dan kepemimpinan Palestina di hari-hari dan minggu-minggu mendatang.
Tapi dia memperingatkan mungkin tidak ada banyak yang bisa dilakukan Washington.
"Amerika Serikat melakukan apa yang kami bisa. Namun demikian... kemampuan kami dalam situasi tertentu dalam beberapa kasus, terbatas," ujarnya melansir Newsweek.
Price menekankan "Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan menanggapi serangan roket." Dan "rakyat Palestina juga memiliki hak atas keselamatan dan keamanan, seperti yang dilakukan Israel."
Dia menyebut serangan roket oleh gerakan Palestina Hamas dan ekstremis Palestina sebagai bentuk "serangan teroris yang mengerikan."
Tapi dia menolak untuk menanggapi pertanyaan wartawan tentang, apakah AS menganggap serangan udara Israel di Gaza dapat diterima.
Baca juga: Kota Israel Ini Masuk Kondisi Darurat setelah Terjadi Kerusuhan yang Melukai 12 Orang
Korban tewas, diperkirakan oleh masing-masing pihak, dikatakan termasuk 30 warga Palestina, oleh Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, dan dua orang Israel, menurut Pasukan Pertahanan Israel. Lebih banyak lagi yang cedera.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Selasa (11/5/2021) mengatakan "dukungan Presiden AS Joe Biden untuk keamanan Israel, atas hak sahnya untuk mempertahankan diri dan rakyatnya, adalah fundamental dan tidak akan pernah diabaikan."
Dia juga mengatakan pemimpin AS sedang dalam pembicaraan dengan pejabat tinggi dari kedua sisi dalam perseteruan mematikan tersebut.
"(Biden) telah mengarahkan timnya untuk terlibat secara intensif dengan pejabat senior Israel dan Palestina, serta para pemimpin di seluruh Timur Tengah," kata Psaki kepada wartawan pada kesempatan itu.
"Timnya sedang mengkomunikasikan pesan yang jelas dan konsisten untuk mendukung deeskalasi, dan itu adalah fokus utama kami."
Baca juga: Konflik di Gaza Makin Panas, PM Israel Janji Hamas Bakal Membayar Mahal
Meski begitu, kedua belah pihak tampaknya bersiap untuk mengintensifkan pertarungan.
Newsweek melaporkan, diperkirakan Hamas mengirim 130 roket ke kota metropolitan Tel Aviv sebagai tanggapan atas serangan udara Israel, yang menjatuhkan gedung apartemen di wilayah itu.