YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam, Hamas akan "membayar mahal" di tengah konflik yang makin memanas di Gaza.
Pada Selasa (11/5/2021), "Negeri Zionis" menghancurkan bangunan yang diyakini digunakan oleh faksi Palestina, Hamas.
Serangan udara itu membunuh setidaknya tiga milisi mereka. Hamas membalas dengan menembakkan roket yang jatuh di wilayah lawan.
Baca juga: Kecaman Indonesia terhadap Konflik Israel dan Palestina yang Memanas
Konflik ini merupakan yang terpanas dari kedua kubu sejak 2014, seperti diberitakan Sky News Rabu (12/4/2021).
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Netanyahu menyatakan saat ini mereka mendapat tantangan yang berat.
"Hamas dan Islam Jihad akan membayar dengan sangat mahal atas segala sikap bermusuhan mereka," ancam Netanyahu.
PM Israel yang akrab disapa Bibi itu menegaskan, mereka akan mengerahkan kekuatan penuh dan butuh waktu untuk mengalahkan dua milisi tersebut.
"Dengan determinasi, persatuan, dan kekuatan, kami akan bisa memulihkan keamanan di antara warga Israel," kata dia.
Dalam serangan yang terjadi Selasa dan Rabu dini hari waktu setempat, pemerintah Israel menyatakan lima warganya tewas.
Baca juga: 35 Tewas dalam Serangan Udara Israel, Gaza Terancam Dilanda Perang
Sementara jumlah korban meninggal di Gaza mencapai 35 orang, dengan 10 di antaranya perempuan dan anak-anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.