Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2021, 16:15 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bersedia berbagi vaksin virus corona dan bantuan kemanusiaan lainnya, untuk membantu Korea Utara memerangi pandemi Covid-19.

Pemerintah AS meyakini, Korea Utara tidak akan siap untuk terlibat dengan AS sampai ancaman dari pandemi berlalu.

Oleh karena itu, “berbagi vaksin Covid-19 diharap dapat menggerakkan langkah untuk keterlibatan diplomatik awal,” kata pejabat saat ini dan mantan pejabat yang mengetahui diskusi internal kepada CNN pada Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Korea Utara Disebut Mau Melucuti Senjata Nuklirnya, Asalkan…

Tetapi beberapa pakar dan pejabat lainnya skeptis bahwa upaya kemanusiaan apa pun akan menarik Korea Utara ke meja perundingan. Itu mengingat desakan negara tersebut untuk mencabut sanksi.

"Diplomasi vaksin adalah upaya mudah untuk memecahkan kebuntuan ini. Sebab pemerintahan Biden tidak dapat berbuat banyak tentang pencabutan sanksi, sehingga mereka harus melihat insentif apa yang akan diberikan kepada Korea Utara," kata Sue Mi Terry, mantan analis Korea di CIA dan sekarang menjadi rekan senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Tapi menurutnya, "Itu tergantung pada seberapa putus asa Korea Utara."

Pemerintah AS saat ini sedang meninjau seluruh rencananya untuk berbagi vaksin dan pasokan tambahan Covid-19 untuk negara lain, dan Korea Utara hanyalah sebagian kecil dari teka-teki itu.

Namun, pejabat senior pemerintahan AS mengungkapkan bahwa Washington juga akan membutuhkan sistem, untuk menjamin vaksin berakhir di tangan rakyat Korea Utara dari rezim diktatornya.

"Sementara kami terbuka untuk mempertimbangkan permintaan Korea Utara untuk bantuan kemanusiaan, ini perlu disertai dengan pemantauan yang efektif untuk memastikan bahwa itu mencapai penerima yang dituju," kata pejabat senior pemerintah itu.

Baca juga: AS, Korsel, dan Jepang Bertemu di Sela-sela Rapat G7 untuk Bicarakan Korea Utara

Pejabat itu juga mengatakan saat ini belum ada rencana untuk berbagi vaksin dengan negara tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com