Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal AS Luncurkan 30 Tembakan Peringatan ke Iran di Selat Hormuz

Kompas.com - 11/05/2021, 10:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kapal militer penjaga pantai AS melepaskan sekitar 30 tembakan peringatan saat 13 kapal cepat Iran melaju menuju kapal Angkatan Laut AS di Selat Hormuz.

Pentagon menyebut langkah Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGCN) alias Iran itu "tidak aman dan tidak profesional".

Melansir The Guardian pada Senin (10/5/2021), insiden tersebut menandai kedua kalinya dalam sebulan terakhir kapal militer AS mengirimkan tembakan peringatan kepada kapal-kapal Iran.

Baca juga: China Tuding AS Tebar Ketakutan soal Roket Long March 5B

John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa tembakan peringatan dilepaskan setelah kapal perang cepat Iran mendekat 150 yard (137 meter) ke 6 kapal militer AS, salah satunya USS Monterey, yang mengawal kapal selam berpeluru kendali Georgia.

Pasukan penjaga pantai AS, melapaskan tembakan peringatan dari senapan mesin kaliber .50, sebelum kapal Iran pergi, kata Kirby.

Baca juga: Pesta Ulang Tahun di AS Ditembaki, 6 Tewas, Pelaku Bunuh Diri

"Ini penting...dan mereka bertindak sangat agresif," katanya, menambahkan bahwa jumlah kapal Iran lebih banyak dari pada di masa lalu.

"Setelah putaran kedua tembakan peringatan, 13 kapal perang cepat dari IRGCN memutuskan kontak," terangnya.

Sehari sebelumnya, Monterey telah mencegat pengiriman senjata di atas kapal dhow di Laut Arab yang diduga menuju Yaman, wilayah operasional Houthi yang didukung Iran.

Baca juga: Pipa Bahan Bakar Terbesar Kena Serangan Siber, AS Umumkan Keadaan Darurat Nasional

Pada April, kapal militer AS melepaskan tembakan peringatan, setelah 3 kapal dari Iran mendekatinya dan kapal patroli Amerika lainnya di Teluk.

"Sayangnya, pelecehan oleh IRGCN bukanlah fenomena baru," ucapnya.

“Tidak aman, tidak profesional. Ini jenis kegiatan yang bisa membuat seseorang terluka, dan bisa menyebabkan kesalahan perhitungan yang nyata di wilayah tersebut,” lanjutnya.

Baca juga: AL AS Sita Ribuan Senjata Ilegal Buatan Rusia dan China di Laut Arab

Insiden terbaru di Selat Hormuz tersebut terjadi ketika kekuatan dunia dan Iran berusaha untuk mempercepat upaya untuk membawa Washington dan Teheran kembali mematuhi perjanjian nuklir 2015.

Para pejabat AS kembali ke Wina pekan lalu untuk putaran keempat pembicaraan tidak langsung dengan Iran, yang membahas tentang perjanjian nuklir internasional.

Pada 2018, Donald Trump menarik AS dari perjanjian. Setahun kemudian, Iran mulai melakukan pelanggaran yang telah disepakati.

Baca juga: Calon Tentara AS Bajak Bus Sekolah, Malah Pusing Anak-anak Banyak Tanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com