Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penghuni Liar Paling Sukses di AS, 20 Tahun Mengakali Hukum untuk Tinggal Gratis di Rumah Bukan Miliknya

Kompas.com - 05/05/2021, 12:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Pada Mei 2000, Bank Washington Mutual berhasil menyita rumah tersebut, dan Hanspal "selamanya dilarang" dari klaim apa pun atas properti tersebut, menurut keputusan penyitaan.

Tapi Hanspal tidak pernah pergi. Pada Januari 2001, dia mengajukan klaim kebangkrutan pertamanya. Dia melanjutkan ke arsip lain pada November 2001, dua pada 2002 dan satu pada 2003.

Jika pengajuan kebangkrutan tidak berhasil, Hanspal pergi ke pengadilan negara bagian untuk meminta bantuan. Terkadang dia bertindak sebagai pengacara untuk dirinya sendiri, menurut perintah pengadilan pada Agustus 2005 dari Hakim Wilayah Nassau Burton S. Joseph.

Sementara itu, pada 2004, Hanspal mentransfer akta rumah tersebut kepada seorang teman, Rajender Pal. Padahal dia tidak memiliki hak hukum untuk melakukannya, menurut surat pengadilan.

Pal, kemudian menggunakan alamat rumah tersebut untuk mengajukan kebangkrutan pada 2005, dan mencegah penggusuran lagi.

Hakim Joseph pada 2005, mengancam sanksi kepada dua pelaku tersebut. Mereka dinyatakan telah berperilaku sembrono dan “memanfaatkan” sistem pengadilan dan kebangkrutan sebagai perisai. Dengan modus untuk keluar dari jeratan hutang.

Baca juga: Kisah Rumah yang Disensor Google Maps, 10 Tahun Jadi Tempat Penyiksaan Sadis

Tapi kemudian pada 2008, bank Washington Mutual bangkrut, terdampak krisis finansial terbesar dalam sejarah Amerika. Asetnya akhirnya diambil alih oleh JP Morgan Chase.

Tapi otoritas bank baru itu, juga tidak dapat menggusur Hanspal, dan justru terkunci dalam litigasi dengannya selama bertahun-tahun.

Hanspal diketahui mengajukan setidaknya tiga tuntutan hukum terhadap JP Morgan Chase di Mahkamah Agung Nassau. Kedua belah pihak juga sedang dalam pertarungan hukum di pengadilan federal Brooklyn.

Hanspal mengklaim di surat pengadilan itu bahwa Chase melakukan "penipuan terang-terangan" pada 2010, dengan mencoba mengusirnya ketika tidak memiliki hak atas rumah yang layak, dan menuduh bank menahan dana "surplus" dari lelang properti sebelumnya.

Chase mengecam Hanspal karena "menyumbat berkas pengadilan" dengan klaim "yang sangat sembrono".

Pada Mei 2018, Chase menurunkan properti itu ke Diamond Ridge, yang menawarkan Hanspal 20.000 dollar AS (Rp 288 juta) untuk pergi. Tapi pria itu tidak mengambil kesepakatan itu, dan sebaliknya, mengajukan pailit lagi pada 2019 dan 2020.

Penghuni rumah lainnya, Boss Chawla, mengajukan kebangkrutan empat kali pada 2019, seperti yang dilakukan warga lain - yang diduga bernama John Smith - yang mengajukan satu kali.

"Sepertinya selalu ada penghuni baru yang muncul di saat-saat terakhir," kata pengacara Diamond Ridge, Katz. Tapi mereka kata dia, tidak pernah muncul di pengadilan.

Baca juga: Jual Burger di Depan Rumah, Pria di Malaysia Didenda Rp 176 Juta

Setidaknya satu hakim berpikir sudah waktunya Hanspal pergi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com