Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sepakati HAKI, Pengembangan Jet Tempur 3 Negara Eropa Macet

Kompas.com - 01/05/2021, 18:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Jerman, Perancis, dan Spanyol belum menyetujui langkah lebih lanjut mengenai proyek jet tempur bersama.

Melansir Reuters, Sabtu (1/5/2021), ketiga negara tidak menyepakati hak atas kekayaan intelektual (HAKI) untuk proyek tersebut.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Jerman dan Perancis menetapkan batas waktu hingga akhir April untuk menengahi kesepakatan mengenai proyek jet tempur bersama yang dinamakan Future Combat Air System (FCAS) tersebut.

Baca juga: Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat Pengintai AS di Samudra Pasifik

"Belum ada kesepakatan tentang hak atas kekayaan intelektual," kata seorang Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jerman.

"Untuk Jerman, akses tidak terbatas ke hasil penelitian yang dibiayai bersama adalah yang paling penting,” sambung juru bicara tersebut.

Dia menambahkan, negara-negara tersebut menargetkan kesepakatan pekan depan sebagaimana dilansir Reuters.

Dengan biaya lebih dari 100 miliar euro (Rp 1,4 triliun), pengembangan jet tempur tersebut diharapkan menyatukan Jerman, Perancis, dan Spanyol.

Baca juga: Lakukan Serbuan Terbesar, China Terbangkan 25 Jet Tempur dan Pengebom ke Taiwan

Dassault Aviation, Airbus, dan Indra terlibat dalam skema untuk mulai mengganti Rafale dari Perancis dan Eurofighter Typhoon dari Jerman dan Spanyol mulai 2040.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, perlu ada pengaturan yang memadai untuk HAKI yang menghormati kepentingan semua peserta dalam proyek tersebut.

Dia mengatakan, negosiasi terus berlanjut dan tetap menjadi tujuan Jerman untuk mengajukan proposal kepada komite anggaran parlemen pada Juni.

Langkah pengembangan jet selanjutnya bergantung pada persetujuan parlemen Jerman.

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Bertemu Menlu Korsel, Hadiri Peluncuran Jet Tempur KF-X

Sebelumnya, sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan kepada Reuters bahwa Kementerian Pertahanan Jerman harus mengirim proposal anggaran ke Kementerian Keuangan paling lambat 19 Mei.

Awal pekan ini, MTU Aero, Safran, dan ITP Aero menyelesaikan perselisihan mereka tentang pengembangan dan produksi mesin jet.

Ketiganya setuju untuk membagi beban kerja secara merata di antara mereka.

Baca juga: Pesawat Rusia Terbang Mendekat, Inggris Kerahkan Jet Tempur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com