Proses itu dilakukan untuk membuktikan bahwa Tuhan berkenan atas doa dengan perantaraan orang tersebut, bahkan setelah orang tersebut meninggal.
Paus Fransiskus menandatangani keputusan itu Juli lalu, setelah pengakuan atas mukjizat itu. Menurut protokol Katolik Roma, mukjizat kedua harus dilakukan setelah beatifikasi untuk melanjutkan proses kesuciannya.
Tetapi BBC melaporkan, bagi banyak orang di Venezuela, dia sudah menjadi orang suci.
"Saya telah menjadi pendoa dengan perantara José Gregorio sejak saya masih kecil, bersama keluarga. Seiring waktu kami melihat banyak keajaiban yang telah dilakukan José Gregorio," kata Eladio Morillo.
Keluarga Morillo memutuskan untuk memproduksi kopi yang dinamai menurut nama Hernández, untuk menghormati "orang suci yang menakjubkan" itu.
Beatifikasi ini memberikan kesempatan langka untuk mempersatukan negara, yang telah menderita krisis ekonomi dan politik parah selama bertahun-tahun ini. Perjuangan Negara Amerika Latin ini dalam setahun terakhir harus bertambah akibat penyebaran Covid-19.
Baca juga: Paus Fransiskus Puji Pangeran Philip sebagai Pengabdi Setia dalam Pernikahan dan Keluarga
Upacara Beatifikasi pada Jumat (30/4/2021) harus disesuaikan karena pandemi. Acara itu diadakan secara tertutup di sebuah kapel di utara ibu kota Caracas.
Sekretaris negara Vatikan tidak melakukan perjalanan ke negara itu seperti yang direncanakan semula, dengan alasan pandemi.
Dalam pesan video menjelang beatifikasi, Paus Fransiskus berkata: "(Hernández) adalah model kesucian yang berkomitmen untuk mempertahankan hidup dalam tantangan sejarah. Secara khusus, sebagai paradigma pelayanan kepada orang lain, (dia) seperti Kebaikan Samaria, tidak mengecualikan siapa pun."
"Saya dengan tulus percaya bahwa momen persatuan nasional ini, di sekitar sosok dokter rakyat, merupakan momen istimewa bagi Venezuela dan menuntut Anda untuk melangkah lebih jauh, agar Anda mengambil langkah konkret demi persatuan, tanpa membiarkan dirimu dikuasai oleh keputusasaan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.