Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Anti-Vaksin Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 01/05/2021, 08:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

NAIROBI, KOMPAS.com - Seorang dokter di Kenya yang menentang keras vaksin virus corona meninggal karena Covid-19.

Dokter bernama Stephen Karanja itu selama berminggu-minggu mengatakan tidak perlu suntikan vaksin Covid-19, dan sebaliknya menganjurkan obat hirup uap serta tablet hidroksiklorokuin.

Dr Karanja merupakan dokter kandungan dan ginekolog. Ia meninggal pada Kamis (29/4/2021), seminggu setelah dirawat di rumah sakit karena komplikasi akibat Covid-19.

Baca juga: Tak Bisa Selamatkan Pasien Covid-19, Dokter di India Dipukuli Kerabatnya

Sebelumnya dalam surat tertanggal 3 Maret 2021 Dr Karanja mengatakan, ada obat yang dipakai kembali dan digunakan secara efektif untuk mengobati Covid-19.

"Kami juga tahu bahwa vaksinasi untuk penyakit ini sama sekali tidak perlu sehingga membuat tindakannya mencurigakan."

Dia lalu mendatangi berbagai forum untuk menganjurkan pengobatan alternatif, termasuk inhalasi uap dan obat seperti hidroksiklorokuin dan Ivermectin, yang belum disetujui WHO untuk mengobati Covid-19.

BBC pada Sabtu (1/5/2021) mewartakan, Dr Karanja juga bertentangan pendapat dengan gereja Katolik atas keamanan vaksin corona.

Baca juga: Berusia 88 Tahun, Dokter Ini Harus Terus Kerja karena 2 Anaknya Sudah Tua

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun turut menentang klaim penolakan Dr Karanja.

"(Vaksin) yang didistribusikan di Kenya sudah ditinjau dan ditemukan aman, tidak hanya dengan proses yang ketat dari WHO tetapi juga oleh beberapa otoritas regulasi yang ketat," kata WHO pada Maret.

Dr Karanja termasuk juru kampanye anti-aborsi terkemuka dan sempat hadir di pengadilan pada 2018 sebagai saksi ahli, untuk kasus pemerintah yang digugat karena mencabut pedoman aborsi.

Pengadilan tinggi lalu memutuskan keputusan Pemerintah Kenya melanggar hukum dan ilegal.

Baca juga: Hanya Punya 37 Dokter, Bhutan Bisa Vaksinasi 469,664 Penduduk dalam 9 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com