Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Dosen Singapura Kenang Sosok Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut Heri Oktavian

Kompas.com - 26/04/2021, 19:01 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Wafatnya komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut Heri Oktavian, ikut meninggalkan duka bagi mantan dosennya di S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura.

Letkol Heri Oktavian lulus Magister Studi Strategi dari RSIS yang merupakan bagian dari Nanyang Technological University (NTU) pada 2015.

“Heri adalah sosok mahasiswa pekerja keras, berdedikasi, dan cakap berbicara," ungkap Dr Anit Mukherjee, dosen yang mengajar mata kuliah perbandingan hubungan sipil dan militer ketika diwawancarai The Straits Times, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Tenggelamnya KRI Nanggala-402 dan Kecelakaan Fatal Kapal Selam di Seluruh Dunia

"Yang lebih mengagumkan lagi, dia juga rendah hati dan sangat bangga atas pengabdiannya kepada Indonesia,” lanjut Mukherjee. 

Dr Mukherjee juga bercerita bahwa pertemuan pertamanya dengan Heri Oktavian bukanlah di ruangan kelas melainkan di lapangan bola. Dia kemudian rutin bermain sepak bola dengan almarhum.

Heri juga mengirimkan surat perpisahan kepada Dr Mukherjee ketika dia meninggalkan Singapura. Lulusan Sekolah Kapal Selam di Jerman itu berharap dapat kembali bertemu dosennya tersebut di masa mendatang.

Dosen lain, Dr Bernard Loo, juga melontarkan pujiannya kepada anak bungsu dari empat bersaudara itu.

“Dia selalu memanggil saya Sir atau Pak, walau saya sudah berkali-kali mengatakan kepada mahasiswa bahwa mereka dapat memanggil nama pertama saya,” kata Dr Loo mengawali ceritanya.

Baca juga: Gugurnya 53 Awak Kapal KRI Nanggala-402 Diwartakan Media Internasional

Koordinator Ilmu Studi Strategi itu juga mengenang penampilan Letkol Heri Oktavian yang selalu sopan dan rapi.

“Heri selalu memakai kemeja yang baru disetrika, celana panjang yang rapi, dan sepatu kulit."

"Padahal mahasiswa lain biasanya memakai pakaian santai dan kasual, baik itu kaos oblong atau celana pendek Bermuda.”

Walau sosoknya pendiam di kelas Analisis Kebijakan Pertahanan dan Keamanan yang diajarnya, Dr Loo menuturkan Heri Oktavian rajin menghubunginya untuk bertanya dan berdiskusi.

"Dia ingin memaksimalkan pembelajarannya selama dia di Singapura. Heri selalu sopan dan hormat, saya bisa melihat bahwa teman-temannya sangat mengaguminya," Dr Loo menambahkan.

Kedua dosen bergelar professor itu membanggakan Heri sebagai pemimpin alami dan sosok militer yang teliti.

Dr Loo mengakhiri dengan mengatakan, pernah suatu ketika dia bertanya kepada Heri mengapa dia bergabung dengan Angkatan Laut (AL) Indonesia.

Heri menjawab dia jatuh cinta dengan AL dan laut.

“Bahkan pada saat-saat terakhir, dia gugur karena melakukan apa yang paling dia sukai,” pungkas Dr Loo.

Baca juga: KRI Nanggala-402, Tipe Kapal Selam Non-nuklir Terlaris Buatan Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com