Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana AS Jual Kapal Penjaga Pantai Bersejarah ke Indonesia Ditolak Keras

Kompas.com - 21/04/2021, 22:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Tapi pada 2 April, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan secara resmi memberi tahu Kongres tentang rencana layanan untuk menjualnya ke Indonesia.

“Mereka memilih FAA karena itu adalah jalan yang paling sedikit perlawanannya… itu sangat nyaman bagi mereka. Itulah intinya, ini tentang uang dan kenyamanan," kata Judge.

“Kami berusaha menghilangkan setiap penghalang. Tapi, militer dan Coast Guard harus didemiliterisasi (dilucuti persenjataanya) sebelum ke Indonesia, pasti ada biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Mereka bahkan tidak perlu melepasnya jika kami (Historical Society) mendapatkannya."

Baca juga: Komandan Militer AS Khawatir, China Menginvasi Taiwan pada 2027

Menurutnya, Historical Society bekerjasama dengan Sub-komite DPR AS untuk Penjaga Pantai dan Transportasi Maritim, dalam merancang undang-undang yang memungkinkan USCG memberikan Adak kepada kelompok tersebut. Tetapi waktu hampir habis.

Ketika Kongres diberitahu tentang rencana penjualan ke Indonesia, waktu 30 hari mulai berjalan, sebelum kapal secara resmi ditawarkan ke negara itu, yang sekarang tinggal 10 hari lagi.

Historical Society juga telah memulai petisi Change.org, yang memiliki lebih dari 5.000 tanda tangan, meminta Presiden Biden untuk menyelamatkan kapal itu.

Tetapi menurut New York Post, Gedung Putih, ketika ditanya tentang penjualan itu, mengalihkannya ke Departemen Luar Negeri, yang tidak berkomentar.

Coast Guard dilaporkan tidak menanggapi kritik tentang penjualan tersebut, dan mengatakan keputusan itu untuk kepentingan keamanan nasional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com