Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2021, 22:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) dikabarkan berencana memberikan kapal jenis cutter milik Penjaga Pantai AS (USCGC) yang bersejarah kepada Indonesia.

Berita itu dilaporkan menimbulkan protes dari warga AS. Pasalnya, kapal USCGC Adak itu disebut telah mengawasi penyelamatan maritim terbesar dalam sejarah, pada peristiwa 11 September 2001 (9/11).

New York Post mewartakan pada Selasa (20/4/2021) kerabat atau mereka yang berhubungan dengan korban dari peristiwa 9/11, menilai keputusan pemerintah Presiden AS Joe Biden itu "tidak berperasaan dan tidak sopan”.

Baca juga: Seorang Pria Tunawisma Berhasil Menyusup di Pangkalan Udara Militer AS Selama 5 Jam

Dilaporkan pada 11 September 2001, ketika sekitar 500.000 orang perlu dievakuasi dari Lower Manhattan, kapal USCGC Adak itu bergegas ke Pelabuhan New York dari pangkalannya di Sandy Hook, New Jersey.

Kapal itu disebut mengambil alih sebagai Komandan Lapangan, sampai Coast Guard Cutter Tahoma tiba di malam hari.

USCGC Adak bertindak sebagai komando dan pusat kendali penyelamatan saat itu. Mereka mengoordinasikan evakuasi setengah juta pekerja kantor, turis, dan siapa pun yang perlu keluar dari Lower Manhattan, setelah semua jembatan dan terowongan ditutup.

Di saat yang sama, mereka juga harus memastikan setiap kapal di pelabuhan secara langsung menyediakan penyelamatan dan bantuan.

Tetapi, pemerintahan Biden disebut sedang dalam pembicaraan, untuk menjual kapal itu, alih-alih menyumbangkannya ke organisasi nirlaba yang ingin mengubahnya menjadi museum dan peringatan 9/11.

Baca juga: Diancam Trump, Iran Balik Ancam Bakal Hancurkan Kapal AS

Sorotan semakin keras, karena kabar ini muncul hanya beberapa bulan sebelum peringatan 20 tahun serangan teror.

"Itu (Kebijakan Pemerintah AS) tidak hanya tidak menghormati warga New York dan mereka yang terkena dampak langsung serangan teroris, itu tidak menghormati Amerika Serikat," kata John Feal dari Feal Good Foundation, yang mengadvokasi para penyintas 9/11.

USCGC Adak Historical Society, telah mengajukan petisi kepada Penjaga Pantai sejak Januari lalu untuk memberi mereka kapal tersebut, ketika kapal tersebut dinonaktifkan akhir tahun ini.

Mereka berniat mengubahnya menjadi museum, pusat peringatan dan pendidikan bagi pemuda yang kurang beruntung yang akan berlabuh di Teluk Tampa, Florida.

Historical Society bertekad menanggung setiap dan semua biaya, yang terkait dengan pengembalian kapal ke AS, dan bahkan bersedia membeli USCGC melalui Administrasi Layanan Umum.

“Kapal ini tidak harus pergi ke Indonesia, ada banyak kapal 110 kaki lainnya, yang bisa masuk ke Indonesia,” kata James Judge, Pendiri Historical Society dan mantan Penjaga Pantai yang menghabiskan 13 bulan di atas kapal itu, ketika dikerahkan untuk Operasi Pembebasan Irak.

Baca juga: Tensi Memanas, 11 Kapal Iran Kepung 6 Kapal AS

Awal tahun ini, USCG memberi tahu Historical Society bahwa mereka berencana untuk menjual USCGC ke negara lain di bawah Foreign Assistance Act (FAA).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com