Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Eksekusi Penganut Kristen Koptik Mesir sebagai Peringatan agar Tak Dukung Militer

Kompas.com - 20/04/2021, 07:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

KAIRO, KOMPAS.com - Kelompok ISIS di Mesir dilaporkan mengeksekusi penganut Kristen Koptik sebagai peringatan agar tak mendukung pemerintah.

Dalam video yang dirilis Sabtu (17/4/2021), nampak anggota Gereja Koptik Nabil Habashi Salama (62) ditembak dari belakang kepala.

Dengan wajah diburamkan, tiga milisi yang memegang senapan serbu AK-47 memberikan peringatan kepada "Kristen di Mesir".

Baca juga: Anggota ISIS Dijejer di Jalan dan Dieksekusi oleh Kelompok Ekstremis Rival

"Ini harga yang harus kalian bayar karena sudah mendukung militer Mesir," ujar salah satu anggota ISIS di video itu.

Dia kemudian mengangkat senapannya dan mengeksekusi Salama, yang segera diikuti oleh dua rekannya.

Dalam video terpisah, kelompok teroris itu juga membunuh dua anggota sebuah suku karena ikut bertempur bersama pasukan pemerintah.

Gereja Kristen Koptik Mesir menyatakan, Salama diculik sejak November 2020 saat berjalan di kawasan Bir al-Abed.

Juru bicara gereja menerangkan, mereka mengonfirmasi identitas Salama setelah melihat video tersebut.

Dilansir Daily Mail Senin (19/4/2021), Salama disebut sebagai sosok yang membantu memulihkan gereja setelah diserang milisi.

Baca juga: Pasukan Mozambik Pukul Mundur Teroris ISIS dari Kota Palma

"Dia tetap memelihara imannya saat dibunuh. Gereja menegaskan dukungannya bagi pemerinta Mesir untuk memerangi teror," jelas Gereja Koptik.

Sejak 2011, pemerintah memerangi pemberontakan teroris di utara Sinai seperti Al Qaeda maupun Wilayat Sinai, yang berafiliasi ke ISIS.

Sebelumnya bernama Ansar Beit Al-Maqdis, tujuan Wilayat Sinai adalah membersihkan pengaruh Israel dari Mesir.

Namun sejak jatuhnya Hosni Mubarak dalam Arab Springs di 2011, misi kelompok itu berubah menjadi menyingkirkan pemerintah dari Sinai.

Karena kewalahan menghadapi Kairo, mereka kemudian bersekutu dengan ISIS dan menamakan diri Wilayat Sinai.

Baca juga: Kisah Anak Pertaruhkan Nyawa, Selamatkan Keluarga dari Kekejaman ISIS di Mozambik

Sebagai ganti bersekutu Daesh (akronim ISIS dalam bahasa Arab), mereka mendapatkan senjata, pendanaan, dan rekrutmen secara global.

Salah satu serangan fatal mereka terjadi pada Oktober 2015, saat mereka mengebom pesawat Metrojet 9268.

Pesawat yang terbang dari kota Laut Merah Sharm El Sheikh meledak di tengah udara, membunuh 224 penumpang dan tujuh kru.

Kemudian pada 2017, penganut Kristen Koptik diserang dengan kediaman mereka dilaporkan dibakar.

Baca juga: Dengan Suara Bergetar, Pelaku Teror Bom Panci Lepas Baiat ISIS dan Memilih Kembali ke NKRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com